Agen Pemain: Mau Pindah Harus Seizin Klub

Konferensi Pers Diego Michiels
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Kepindahan Diego Michiels ke Persija Jakarta versi IPL telah menuai kontroversi. Pelita Jaya yang memegang kontrak resmi Diego bahkan berniat membawa kasus ini ke jalur hukum.

Diego memutuskan mengundurkan dari Pelita, Rabu, 28 Desember 2011. Surat pengunduran diri pemain naturalisasi Belanda itu disampaikan kepada Ketua Umum Pelita Jaya Gunawan Tamsir.

Pelita menuding PSSI berada di balik pengunduran diri Diego. Penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong diduga telah mengintimidasi Diego untuk hengkang dari The Young Guns.

Limbong telah membantah tudingan itu. Sedangkan Diego dalam jumpa pers yang digelar 3 Januari 2012 juga menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah mendapat tekanan dari Limbong.  Diego juga membantah masih memiliki agen yang bernama Ron Ravel meski masih tercantum di situs transfermarkt.

Hanya butuh sehari bagi Diego untuk menentukan masa depannya. Ia langsung teken kontrak dengan Persija pada Rabu siang, 4 Desember 2011, dan langsung mengikuti latihan sore harinya.

Salah seorang agen pemain berlisensi FIFA, Edy Syahputra, mengatakan pemain seharusnya tidak meninggalkan klub dengan seenaknya. Menurutnya, ada ikatan kontrak yang harus dihormati oleh kedua belah pihak, baik itu pemain dan klub.

"Kontrak pemain dibuat untuk melindungi pemain dan klub. Karena itu, kedua pihak harus menaati kontrak yang telah dibuat," kata Eddy saat dihubungi VIVAnews, Kamis, 5 Januari 2012.

Edy menambahkan, kalau kontrak yang dibuat oleh klub dan pemain juga mengacu pada FIFA dan AFC. Dalam hal ini, disesuaikan dengan manual liga yang berlaku dalam kompetisi yang diikuti.

"Manual liga mengacu pada FIFA dan AFC, jadi kontrak pemain juga disesuaikan dengan itu," kata Eddy. 

"Kontrak sesuai manual liga setahu saya menyatakan bahwa pemain yang mundur harus mengembalikan 200 persen gaji yang telah diterima. Itu juga dengan catatan dia mendapat persetujuan dari klubnya," kata pimpinan CV Ligina Sportindo tersebut.

"Sebaliknya, kalau klub melakukan pemecatan sepihak maka hak pemain harus dibayar sepenuhnya. Jadi kontrak itu dibuat untuk melindungi kedua belah pihak," jelas Eddy.

Meski demikian, Eddy menilai bahwa loyalitas seorang pemain terhadap klub juga sangat penting. Karena hal ini berpengaruh terhadap karir seorang pemain di pentas sepak bola profesional.

Sementara itu, mengenai hubungan pemain dan agen menurut Eddy ada dua versi. Untuk pemain-pemain baru, kedua pihak bisasanya menjalin kontrak resmi dalam waktu satu sampai dua tahun. Namun setelah itu, biasanya lebih kepada hubungan emosional saja. 

"Hubungan agen dan pemain itu ada kontrak tertulis dan gentleman agreeman. Dan agen selalu dilibatkan pada setiap tindakan pemain. Ada diskusi di situ," kata Eddy. 

"Seperti Gunawan (Dwi Cahyo) misalnya. Dia klien saya. Dia tidak dipenuhi kontraknya oleh Persidafon Dafonsoro. Jadi, akhirnya dia pindah ke klub lain. Dan ini melibatkan agen dan harus diizinkan oleh klub lamanya," tuntas Eddy.

Sapu Bersih Seri Malang, Ini Kata Pelatih CLS Knights
Pelita Jaya EMP Jakarta

Laga Pembuka Serie V, Pelita Jaya Tekuk NSH Jakarta

Pelita Jaya menang 60-45.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2016