- VIVAnews/Marco Tampubolon
VIVAnews - Persatuan Sepak Bola Indonesia menolak keras tuntutan sejumlah kalangan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Tuntutan itu disampaikan anggota PSSI yang bergabung dalam Forum Pengprov PSSI (FPP). Forum itu, Jumat 23 Desember 2011 sudah menyerahkan mosi tidak percaya kepada Djohar Arifin.
Djohar menegaskan bahwa dia sudah membentuk tim yang bertugas memeriksa mosi tidak percaya itu. Tim itu sudah bekerja dan hasilnya adalah tuntutan KLB itu tidak valid. Alasannya jumlah suara yang mendesak KLB tidak memenuhi syarat.
"Setelah ada surat dari anggota mengusulkan KLB yang diterima pada 23 Desember, kami langsung start menanggapinya usai libur kemarin. Tapi baru dalam tahap pertama verifikasi ternyata tidak sampai 2/3. Karena setelah diverifikasi ada yang bukan anggota, masih calon anggota dan ada yang double," kata Djohar dalam konfrensi pers usai rapat exco di Hotel Crowne, Jakarta, 10 Januari 2012.
Itu sebabnya, "Kami dengan tegas menolak digelarnya KLB. Alasannya, karena PSSI juga tidak pernah melanggar statuta dan penyelenggara KLB adalah pengurus PSSI, dalam hal ini anggota exco, bukan pihak lain," sambungnya.
Sementara sekjen PSSI, Tri Goestoro menjelaskan secara rinci penghitungan berkas-berkas tuntutan dari FPP yang dilakukan oleh tim verifikasi. Menurutnya hanya ada 320 anggota yang mengajukan tuntutan dan jumlah tersebut kurang dari 2/3 dari jumlah total 588 anggota.
"Verifikasi yakni pengecekan kembali jumlah anggota PSSI. Kami mencatat ada 588 anggota. Selanjutnya menghitung dokumen yang kami terima sejumlah ada 460. Ternyata setelah diteliti ada 11 yg double lalu yg tersisa jadi 449.
Dari jumlah itu, "80 berstatus bukan anggota dan masih calon anggota. Jadi jumlah sementara 369. Selain itu ada pakta integritas dari 49 anggota yang membantah ikut mengirim, jadi jumlah berkurang lagi jadi 320," jelas Tri.
Djohar menambahkan bahwa PSSI juga akan menyurati dua pengprov (pengurus provinsi) Jawa Barat dan Jawa Timur terkait pencopotan Toni Apriliani dan La Nyalla Mattaliti dari jabatan mereka sebagai ketua. PSSI akan memberikan waktu kepada kedua pengprov tersebut untuk segera mengajukan nama pejabat Plt dan jika dalam batas yang telah ditentukan tidak juga tanggapan, maka PSSI yang akan menunjuk langsung pejabat Plt.
"Kami tahu 4 exco yang diberhentikan dan 2 di antaranya merupakan ketua pengprov Jawa Barat dan Jawa Timur. Besok kami akan mengirim surat kepada pengprov daerah tersebut untuk segera mengusulkan nama untuk pejabat Plt. Jika satu minggu tidak juga mengangkat Plt, maka kami akan menunjuk langsung," tegas Djohar.