- Antara/Puspa Perwitasari
VIVAbola - Kekecewaan terhadap wasit yang memimpin jalannya laga di pentas Liga Super Indonesia (ISL) cukup marak belakangan ini. Salah satunya yang menimpa wasit Djumadi Effendi saat memimpin laga Persija Jakarta melawan Persisam Samarinda, Minggu lalu.
Kekecewaan dilontarkan oleh pelatih Persija, Iwan Setiawan melalui cara yang kurang elegan. Selain berniat mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes, Iwan bahkan sempat mengajak berduel Djumadi saat keduanya berpapasan usai pertandingan.
Menanggapi kondisi ini, Anggota Tim Evaluasi Perangkat Pertandingan ISL, Purwanto berharap semua pihak untuk menahan diri. Sebab menurutnya, kinerja wasit yang bertugas di setiap laga ISL tidak pernah luput dari pantuan tim evaluasi.
"Walaupun tidak ada protes, kinerja wasit yang tidak sesuai standar pasti akan kami panggil. Jangankan untuk sebuah keputusan, bila posisi wasit salah saja akan kami pertanyakan," kata Purwanto saat dihubungi VIVAbola, Rabu, 29 Februari 2012.
Menurut Purwanto, selama ini tim evaluasi terus bekerja untuk mengevaluasi semua perangkat pertandingan yang bertugas. Bagi wasit maupun asisten wasit yang melakukan kesalahan, tim evaluasi juga telah memberikan hukuman tergantung tingkat kesalahannya.
"Yang kesalahannya ringan dan dia sadar dengan kesalahannya bisa mendapat teguran dan kalau berat bisa di-off kan dan juga bisa diturunkan yang semula dari ISL ke Divisi Utama," kata Purwanto.
Terkait keberatan Iwan terhadap kepemimpinan Djumadi, Purwanto mengaku sudah menyaksikan rekaman pertandingannya. Menurutnya, tak ada keputusan Djumadi yang melanggar aturan, termasuk saat tidak mengesahkan gol Fabiano Beltrame pada menit ke-62.
"Saya sudah melihat rekamannya. Tidak ada keputusan Djumadi yang salah. Gol tersebut tidak dianulir tapi memang tidak disahkan karena sudah lebih dulu offside. Hakim garis sudah mengangkat bendera sebelum bola masuk ke dalam gawang," kata Purwanto.
"Seperti yang saya katakan di awal, jangankan keputusan yang salah, wasit berada dalam posisi yang salah saja kami pertanyakan. Jadi kami harap semua pihak tidak perlu melakukan protes berlebihan. Kalau memang tidak puas, silahkan ditanyakan. Kami terbuka kok."