Sumber :
- YADI/Bandung
VIVAbola -
Persiba Balikpapan sukses mencuri 1 poin saat menghadapi tuan rumah Persisam Putra Samarinda dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL), Kamis 18 April 2013. Bertanding di Stadion Segiri Samarinda, Beruang Madu bermain imbang 2-2 dengan Pesut Mahakam.
Di laga panas itu, Persiba unggul lebih dahulu di menit 45+1 melalui kaki Yudi Choeruddin memanfaatkan serangan balik cepat. Gol berawal dari kesalahan passing yang dilakukan M. Robby.
Yudi yang berhasil merebut bola dengan cepat membawa ke daerah pertahanan Persiba yang hanya menyisakan Pieree Njanka dan Joko Sidik. Tanpa banyak kesulitan, Yudi menceploskan bola ke gawang yang dikawal Fauzi Toldo.
Gol balasan Persisam dilesakkan oleh Richard Obiora di menit 48 memanfaatkan set piece yang dieksekusi Ebrahim Lovenian. Berselang 10 menit kemudian, Persiba kembali mencetak gol yang membuat hening seantero Stadion Segiri Samarinda. Persisam kemudian membalas di menit 87, yang juga memanfatkan set piece Ebrahim Lovenian.
Bagi Persiba, berbagi poin sudah cukup baik. Tapi tidak bagi Persisam. Hasil seri ini seolah mengulangi rentetan buruk derby. Sebelumnya, M. Robby dkk ditahan imbang tanpa gol oleh Barito Putera Banjarmasin.
Herkis menuturkan, dua gol yang lahir ke gawangnya tak disangka-sangka sama sekali. Tetapi, dia tak bisa menyalahkan pemainnya. Lawan memang punya keunggulan di eksekusi bola mati. Dia tak mengantisipasi sejak awal. Melihat timnya bermain dengan tenang, memainkan bola di daerah sendiri kemudian menyusur perlahan ke daerah penalti lawan cukup membuat dia bahagia. Ini adalah pertandingan terbaik timnya.
"Semestinya tidak perlu ada pelanggaran yang berbuah tendangan bebas, " katanya.
Persisam kini menempati peringkat ketujuh dengan 22 poin dari 16 pertandingan. Sementara itu Persiba masih menempati posisi ke-11 dengan 17 poin dari 15 kali bertanding.
Halaman Selanjutnya
Herkis menuturkan, dua gol yang lahir ke gawangnya tak disangka-sangka sama sekali. Tetapi, dia tak bisa menyalahkan pemainnya. Lawan memang punya keunggulan di eksekusi bola mati. Dia tak mengantisipasi sejak awal. Melihat timnya bermain dengan tenang, memainkan bola di daerah sendiri kemudian menyusur perlahan ke daerah penalti lawan cukup membuat dia bahagia. Ini adalah pertandingan terbaik timnya.