Sumber :
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAbola
- Debut Persebaya di Indonesia Super League (ISL) 2014, berakhir dengan kekecawaan. Meski meraih kemenangan 2-1 atas Mitra Kukar di Gelora Bung Tomo, Sabtu kemarin, tapi permainan Persebaya tidak mencerminkan tim mahal bertabur bintang. Bahkan gol kemenangan didapat dari titik putih.
Jalannya laga sendiri berlangsung imbang. Laga bertitel bentrok timnas kecil benar-benar tersaji sore kemarin. Bahkan Alferd Riedl, pelatih Timnas Senior dan Mustaqim asisten pelatih Timnas U-23 proyeksi Asian Games 2014 di Korsel, hadir untuk menyaksikan langsung pertandingan.
Baca Juga :
Terancam Sanksi, Bonek FC: Demi Sepakbola Bersih
Baca Juga :
Persebaya Waspadai Trio Penyerang Sriwijaya FC
Persebaya memastikan kemenangan di menit 68 melalui penalti yang dieksekusi dengan baik oleh Pacho Kenmogne. Tensi pun meninggi karena pemain Mitra Kukar protes kecewa dengan putusan wasit yang menganggap Zulkifli Syukur melanggar Manahati Lestusen.
Suasana panas berlanjut hingga penghujung laga. Sempat terjadi kontroversi saat bola hasil sepakan penjuru mengenai salah satu tangan pemain "Bajul Ijo" namun wasit membiarkannya hingga memicu protes para pemain Mitra Kukar.
Bahkan niat RD menenangkan pelatih Mitra Kukar, Stefan Hansson berbuah friksi. Kedua pelatih terlibat adu mulut sebelum akhirnya terurai di kamar ganti.
"It's game. Kita harus percayakan laga ini pada kepemimpinan wasit. Apapun keputusannya, kita harus belajar menerima jika ingin sepakbola berkembang baik. Itu yang saya tekankan kepada pemain," kata RD.
Lihat artikel menarik lainnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Suasana panas berlanjut hingga penghujung laga. Sempat terjadi kontroversi saat bola hasil sepakan penjuru mengenai salah satu tangan pemain "Bajul Ijo" namun wasit membiarkannya hingga memicu protes para pemain Mitra Kukar.