Ini Alasan PBR Tak Bisa Gunakan Stadion Arcamanik

Pelita Bandung Raya (PBR) jadi salah satu tim peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang belum memastikan homebase-nya. Sebab, rencana mereka menggunakan Stadion Arcamanik di Komplek Sport Jabar dipastikan gagal, setelah ditolak pihak pengelola yakni Disorda Jabar.

"Kami ingin pastikan venue-venue yang nanti digunakan pada PON 2016 mendatang terawat dengan baik dan tidak rusak, termasuk yang ada di Sport Jabar," ungkap Kadisorda Jabar Yudha M Saputra menanggapi kabar keinginan PBR menggunakan Stadion Arcamanik.

Yudha mengatakan, pihaknya bukan berarti melarang PBR menggunakan stadion berkapasitas sekitar 4.000 hingga 5.000 penonton tersebut. "Hanya soal waktu saja. Mungkin nanti setelah penyelenggaraan PON 2016, masyarakat ataupun klub ISL bisa menggunakannya," paparnya.

Keputusan Disorda Jabar ini tentu saja cukup membuat manajemen PBR dituntut bekerja cepat untuk memastikan kandang mereka musim depan. Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, kabarnya akan kembali menjadi pilihan klub berjuluk The Boys Are Back tersebut.

Selain Stadion Si Jalak Harupat, opsi lain yang bisa diambil PBR adalah memakai Stadion Siliwangi. Namun, sebelumnya, manajemen PBR harus mengeluarkan dana ekstra untuk memperbaiki fasilitas di dalamnya termasuk rumput lapangan.

"Untuk Stadion Siliwangi dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk melakukan renovasi, karena beberapa fasilitasnya memerlukan perbaikan, hingga bisa benar-benar layak digunakan sesuai standar yang ditetapkan PT Liga," ungkap Manajer PBR Rawindra Ditya.

PBR saat ini memang tengah "galau" dalam menentukan homebase mereka musim depan. Jika Stadion Siliwangi memiliki masalah kelayakan fasilitas di dalamnya, untuk Stadion Si Jalak Harupat lebih karena persoalaan biaya sewa stadion yang dinilai terlalu mahal.