Dejan Sindir Manajemen PBR soal Transfer 2 Pemain Anyar

Pemain Timnas U-23, Syamsir Alam, di Islamic Solidarity Games
Sumber :
  • ANTARA FOTO
VIVAbola
Tekanan Membuat Pemain PBR Tampil Menggila
- Pelatih Pelita Bandung Raya (PBR) Dejan Antonic mempertanyakan kehadiran dua pemain muda di skuatnya, Andrea Bitar dan Syamsir Alam. Pelatih asal Serbia itu bahkan mengaku 'tak mengenal' kedua pemain tersebut.

Strategi Tak Biasa Pieter Huistra Jadi Resep Kemenangan PBR

Pernyataan Dejan yang bernada sindiran ini, secara tidak langsung menguak seperti apa sebenarnya proses kedatangan Bitar dan Syamsir ke PBR. Menurut dia, kedua pemain tersebut bukanlah rekomendasi langsung darinya.
9 Pemain PBR Paksa Gresik United 'Angkat Koper'


"Siapa Andrea Bitar? Apakah dia sedang ada di sini sekarang?," celoteh Dejan menjawab pertanyaan soal pemain berdarah Indonesia-Prancis tersebut kepada wartawan di Lapangan Pusdikajen, Jalan Maribaya-Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 30 Desember 2014.


Sama halnya dengan Bitar, Dejan pun mengaku tak tahu menahu soal proses transfer Syamsir Alam. "Saya juga tak tahu banyak soal dia (Syamsir). Tapi apakah selama bermain di Sriwijaya, dia sering dimainkan atau tidak?" ungkapnya.


Tanpa basa-basi dan tak mau menutup-nutupi, Dejan menyatakan kedatangan kedua pemain tersebut lebih karena campur tangan manajemen PBR bukan asli hasil rekomendasinya.


"Mungkin keduanya adalah pilihan manajemen. Pemain baru yang memang pilihan saya hanya Yongki (Aribowo) dan Spaso (Ilija Spasojevic), ditambah seorang pemain seleksi Satrio Syam," bebernya.


Meski begitu, Dejan mengatakan dia akan menerima siapapun pemain yang mau datang untuk menunjukan diri mau bekerja keras buat tim. "Saya akan selalu terbuka buat mereka yang mau kerja keras buat tim," ujar pelatih yang memang dikenal vokal itu.


Sementara itu, terkait program TC di Hongkong, pelatih yang pernah bekerja di Pro Duta dan Arema Cronus itu mengaku tidak tahu pasti. "TC di Hongkong tetap masuk agenda kami. Tapi itu semua tergantung manajemen. Kalau batal mungkin kita akan ke Yogyakarta atau Bali."
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya