Wakil Walikota Depok Sayangkan Kepindahan Serigala Margonda

M Roby
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Wakil Walikota Depok, Idris Abdul Somad, angkat bicara soal kepindahan Persikad Depok ke Purwakarta. Menurut Idris, kepindahan Persikad ke Purwakarta merupakan catatan buruk bagi perjalanan olahraga Depok.

Persikad pindah ke Purwakarta setelah beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sana membeli tim tersebut secara 'patungan'. Pembelian ini bertujuan untuk menyelamatkan Persikad dari kebangkrutan.

Seperti diketahui, "Serigala Margonda" mengalami krisis finansial sejak 2009 silam. Bahkan mereka sempat berhutang 11 bulan gaji kepada para pemainnya.

"Secara pribadi saya yang hobi bola ya mirislah. Apalagi Persikad, namanya sudah sangat erat dengan Depok. Tapi, memang Pemkot Depok tak punya wewenang menahan atau melarang orang untuk membelinya," kata Idris.

"Persikad adalah lembaga profesional bukan dibawah naungan Pemerintah Depok. Lagipula, sudah ada aturan APBD tidak boleh digunakan untuk klub sepakbola," sambungnya.

Dibelinya Persikad oleh para PNS Purwakarta akan berdampak pada perubahan nama klub tersebut. Rencananya, nama Persikad akan diubah menjadi "Persikad-Purwakarta" setelah 3 tahun.

Praktis, dengan perubahan nama itu, Depok tak lagi memiliki klub kebangganan. "Persikad butuh dana setidaknya Rp2 miliar untuk main di Divisi Utama. Kalau tidak ada kerjasama itu, maka Persikad bisa dieliminir dari Divisi Utama. Nah, ternyata Purwakarta bisa membiayainya. Bagaimana kerjasamanya, apakah bagi keuntungan atau seperti apa, pihak PT Persikad yang tahu," ucap Idris.

Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Depok, Babai Suhaimi, kecewa dengan sikap dari Idris. Babai menilai Idris terlalu cuek dalam menyikapi kasus perpindahan Persikad ke Purwakarta.

Padahal, menurut Babai, Persikad merupakan salah satu aset berharga warga Depok dan sudah seharusnya dipertahankan.

"Ingat, Persikad dibangun atas jerih payah warga Depok. Dijualnya Persikad pertanda tidak pedulinya pemerintah akan aset lokal. Kebanggaan warga Depok. Satu-satunya olahraga yang mengangkat Depok adalah sepak bola. Persikad sudh dikenal di kancah nasional. Sudah masuk divisi utama pula," kata Babai.

"Lalu, untuk apa kemarin sesumbar mau bangun stadion, gelanggang olahraga, dan sebagainya. Sementara aset yang ada tak dipertahankan. Ini bukan masalah keuntungan ataupun materi, tapi lebih kepada harga diri. Kalau memang tidak boleh pakai APBD kan bisa gandeng pihak swasta dengan kontrak kerjasama. Masa itu sulit?" sambungnya.

Baca juga:

Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia

Ketika CEO PT Liga 'Dijodohkan' dengan Raisa

'Cinta' Jadi Roh ISL untuk Musim Kompetisi 2015

TC Timnas Hari Kedua, Boaz Jalan-jalan di Pinggir Lapangan

Real Madrid Bekuk Super Depor di Bernabeu

Andik Vermansah saat berseragam Selangor FA

Andik Vermansyah Absen di Seleksi Timnas Tahap Kedua

Seleksi Timnas tahap kedua bakal digelar pekan depan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016