Benarkah Suporter SFC Telah 'Disusupi' Begal Motor?

Skuad Sriwijaya FC
Sumber :

VIVA.co.id - Ketua pembina Suporter Sriwijaya FC, Ultras, Qusoi membantah jika salah satu anggotanya merupakan komplotan begal. Menurutnya tersangka yang saat ini tengah ditahan Polresta Palembang,  hanya mengaku-ngaku dan sama sekali bukan anggota resmi Ultras.

Sriwijaya FC Bantai PS TNI di Jakabaring

RS pria berusia 18 tahun sebelumnya ditangkap polisi karena diduga sebagai kawanan begal yang selama ini meresahkan masyarakat. Warga Jalan A Yani, Lorong Asem, tersebut, ditangkap Jumat, 13 Maret 2015. Kepada polisi, RS mengaku sebagai fans SFC yang tergabung dalam kelompok suporter Ultras. Lihat berita lengkapnya pada ini.

Qusoi mengatakan, bila RS anggota Ultras, mereka meminta Kartu keanggotaan tersangka tersebut kepada pihak kepolisian. Qusoi mengutarakan, selama jadi pembina tak satupun 3000 anggotanya yang disarankan menjadi pelaku begal, atau tindak kriminal lainnya.

Penalti Luiz Junior Bawa Barito Ungguli SFC di Babak I

"Saya yakin dia (RS) tidak memiliki KTA. Karena untuk jadi tergabung ke Ultras, tidaklah mudah. Harus melewati prosedur yang ada. Ini giliran ditangkap Polisi ngakunya selalu dari Ultras," tegas Qusoi saat dihubungi, Sabtu sore, 14 Maret 2015.

"Kami tidak pernah mengajarkan kelompok Suporter untuk menjadi pelaku begal. Sudah jelas perintah Kapolri, begal ditembak ditempat. Dia itu (Riki) hanya sembarang sebut saja sebagai anggota Ultras Suporter Sriwijaya FC," bantahnya.

Kepada polisi RS mengaku menggunakan modus baru, yakni berpura-pura tawuran sesama suporter. Mereka baru beraksi membegal pengendara yang terjebak di tengah-tengah.

Hadapi Sriwijaya FC di Laga Pertama, Ini Kata Pelatih Persib

Qusoi tidak menampik kalau suporter SFC sempat terlibat dalam sejumlah tawuran antarsuporter. Menurutnya, selama ini setidaknya ada tiga kelompok Suporter SFC, diantaranya Suporter  Singa Mania, Sriwijaya Mania (S-Man) Sumsel.

"Kalau gesekan, bukan ke kelompok S-Man saja, tapi ke Suporter lain juga ada. Gesekan itu tak lain karena manajemen SFC sendiri, yang acuh kepada Suporter," cetusnya.

Selama sering terjadi gesekan antar suporter tersebut, Qusoi mengaku seluruh anggotanya kini diintruksikan tidak melakukan kegiatan kumpul diluar. "Sudah tiga bulan kami tidak pernah kumpul, karena sering terjadi gesekan. Saya tegaskan sekali lagi, yang tertangkap polisi itu bukan kelompok kami (Ultras)," tutup Qusoi melalui sambungan telpon.

![vivamore="Baca Juga :"]


Irina Blak-blakan Soal Alasan Putuskan Ronaldo

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya