Striker Anyar Persib Ungkap Alasan Tinggalkan PBR

Ilija Spasojevic (tengah) resmi ke PBR
Sumber :
  • VIVAnews/Yadi

VIVA.co.id - Keputusan Ilija Spasojevic memilih menyebrang dari Pelita Bandung Raya (PBR) ke Persib Bandung tak bisa dipungkiri karena alasan kondisi keuangan PBR yang tengah morat-marit.

Spaso pun tak menampik jika salah satu alasan kepindahannya ke Persib memang karena situasi di PBR membuatnya mau tak mau harus mengambil langkah tegas. Beruntung keputusan pindah Spaso ke Persib searah jarum jam dengan tenggat pendaftaran pemain asing yang masih dibuka.

"Situasi yang membuat saya harus mengambil keputusan terbaik buat karier sepakbola saya," ungkap Spaso.

Kondisi ini berbeda dengan barisan pemain lokal PBR yang kemungkinan sulit pergi akibat masa pendaftaran pemain lokal untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 sudah ditutup sejak sekitar dua pekan lalu, tepatnya 27 Februari 2015.

Terlepas dari itu, Spaso mengungkapkan jika keputusannya pergi meninggalkan PBR yang baru dibelanya selama sekitar empat bulan telah membuat pelatih PBR Dejan Antonic 'marah'. "Saya telah membuat dia 'marah'," ucapnya sambil sedikit terkekeh.

"Ketika saya katakan kepadanya, dia terlihat sedikit kecewa atas keputusan saya. Sebagai pemain saya respek sama dia karena dia memang pelatih berkualitas. Tapi ini jalan dan keputusan yang harus saya ambil dan pada dasarnya dia cukup memahami soal ini," sambungnya.

Di Persib sendiri Spaso rencananya tetap akan mengenakan nomor punggung favoritnya, 87. Baginya nomor tersebut seperti keberuntungan dan punya arti tersendiri. "Saya lahir tahun 1987 dan punya tinggi badan 187 cm. Yang jelas saya suka dengan nomor itu," ucapnya sambil tersenyum.

Sukses Cetak Gol, Bomber Anyar Persib Belum Puas

![vivamore="Baca Juga :"]

Skrtel Tolak Dakwaan FA Soal Injak Kaki Kiper MU

Kembali Datangkan Pilar PBR, Persib Masih Bidik Pemain Anyar

Michel Platini Kembali Terpilih Sebagai Presiden UEFA

Timnas Spanyol Pulangkan Costa ke Chelsea

Tiga Eks Bintang PBR Merapat ke Persib
[/vivamore]

Di Piala Bhayangkara, Klub Tak Bisa Lagi Main 'Licik'

Panitia belajar dari pengalaman di Piala Jenderal Sudirman.

img_title
VIVA.co.id
16 Februari 2016