Peserta ISL Musim Depan Terancam Berkurang

Persib Bandung Juarai Final ISL 2014
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id -
Persija Ajukan Banding atas Putusan DRC FIFA
PT Liga Indonesia menerapkan aturan baru terkait syarat peserta Liga Super Indonesia (ISL) di musim 2016. Setiap klub peserta diharuskan memiliki lisensi ISL yang dikeluarkan oleh PT Liga.

PT Liga Tak Masalah ISC 2016 Digelar Lebih Awal

Aturan mengenai lisensi klub bakal digalakkan PT Liga mulai verifikasi musim depan. Ada 5 aspek yang akan dinilai oleh PT Liga agar setiap klub bisa mendapatkan lisensi ISL.
Mantan Bek Arema Cronus Merapat ke Surabaya United


Kelimanya adalah sporting, infrastruktur, finansial, pembinaan usia muda, dan personil administrasi. "Tetap 5 aspek itu. Tapi, ada beberapa aspek yang akan ditingkatkan kriteria penilaiannya dan diturunkan. Itu sesuai standar ISL, bukan AFC," kata Sekretaris PT Liga, Tigorshalom Boboy, di Hotel Park Lane, Selasa 24 Maret 2015.


"Kenapa menggunakan standar dari ISL? Kalau berlandaskan pada kriteria yang ditetapkan AFC, pasti beberapa klub kesulitan memenuhinya. Beberapa negara, seperti India, juga mengalami masalah yang sama terkait standar seperti ini," sambungnya.


Contoh kriteria penilaian yang diturunkan levelnya adalah lisensi kepelatihan. Musim depan, pelatih berlisensi B AFC bisa menangani klub ISL.


"Keputusan ini diambil karena jumlah pelatih berlisensi A AFC di Indonesia masih minim," ucap pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lisensi PSSI tersebut.


Kemudian, yang mengalami peningkatan adalah infrastruktur. Pasalnya, setiap klub di Indonesia dianggap sudah bisa memenuhi syarat infrastruktur yang ditetapkan PT Liga.


"Tak bisa ditawar lagi. Jadi, musim depan, setiap klub yang bermain harus memiliki lisensi ISL. Musim ini, kami menargetkan ada 8 hingga 10 klub yang memiliki lisensi dari AFC," ujar Tigor.


"Peserta ISL berkurang karena aturan ini, tak masalah. Saya juga sudah bicarakan ke klub-klub. Sekarang lebih penting kualitas atau kuantitas kompetisi? Tak perlu berpatokan pada 18 atau 20 peserta. Coba perhatikan, kompetisi di Singapura atau Vietnam. Di sana pesertanya sedikit, tapi tetap jalan," lanjutnya.


Sejak kemarin, PT Liga sebenarnya sudah mensosialisasikan masalah regulasi lisensi ini kepada 18 klub peserta ISL musim 2015 lewat sebuah workshop yang digelar sejak Senin hingga Selasa kemarin di Hotel Park Lane. Menurut Tigor, respon yang diberikan setiap klub terkait masalah lisensi cukup positif. Mereka juga diberikan waktu selama sepekan untuk memberi masukan terkait aturan ini.


Dan Tigor pun menegaskan, digelarnya workshop lisensi klub bukan didasari alasan permintan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang meminta setiap klub menyetorkan lisensi resmi dari AFC.


"Tak ada hubungannya dengan BOPI. Workshop ini sudah rutin digelar per tahun. Sejak ISL berdiri di 2008, kami punya program khusus terkait klub profesional. Program ini sempat mandek di 2011 hingga 2013, atau ketika PSSI dilanda konflik. Padahal, 2010 lalu, klub-klub sudah berada dalam posisi stabil dan siap menuju ke level profesional. Sekarang, semuanya harus dimulai dari nol," tutur Tigor.


![vivamore="
Baca Juga
:"]

Misi Besar Pasukan 'Berani Mati' Garuda Hadapi Kamerun

Michel Platini Kembali Terpilih Sebagai Presiden UEFA

'Bintang Terbuang' MU Sukses Catatkan Rekor Menawan

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya