Talkshow Sepakbola Ricuh, Pembicara Ditampar

Ilustrasi kekerasan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Sebuah acara talkshow sepakbola yang disiarkan secara live oleh stasiun televisi SBO TV diserang sekelompok preman, Kamis malam, 17 April 2015. Sembari marah-marah, mereka menerobos masuk dan menggebrak meja yang ada di sana.

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Acara rutin bertajuk Jurnalis Club itu mendadak dihentikan setelah sekitar 8 orang tiba-tiba nyelonong masuk ke dalam studio yang berada di lantai 21 Gedung Graha Pena, Surabaya.

Gerombolan orang tak dikenal itu merangsek masuk dengan arogan. Mereka meminta diskusi dengan tema “Sepakbola Surabaya Dalam Bahaya” itu dibubarkan, karena menurut mereka bisa memecah belah persepakbolaan di Kota Surabaya.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Bahkan, salah seorang narasumber, pengurus Persebaya 1927 Saleh Ismail Mukadar ditampar oleh pria bertopi yang datang dalam acara diskusi tersebut. Peristiwa anarkis ini sempat disaksikan oleh pemirsa, sebelum kemudian berganti dengan tayangan iklan.

Dalam dialog live tersebut, selain Saleh Mukadar, juga ada 20 narasumber lainnya termasuk mantan Ketua Umum Persebaya Arif Afandi, mantan pelatih Persebaya Fredy Mully, dan pengamat sepakbola Andy Slamet. Isi materi diskusi adalah membahas seputar masa depan sepakbola Indonesia pasca jatuhnya sanksi dari BOPI kepada Persebaya dan Arema Crounus.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

"Kami kaget, mereka jumlahnya banyak sekitar dua ratusan yang ada di luar. Mereka lolos dari security karena pihak keamanan merasa mereka bagian dari diskusi. Setelah itu ada beberapa orang di antaranya langsung berterik-teriak dan mengamuk meminta diskusi berhenti dan menampar salah satu nara sumber kami," ujar Rizal Wahyu Himawan produser News SBO TV.

Peristiwa yang terjadi antara pukul 21.00 WIB ini juga mendapat perhatian dari aparat kepolisian. Kantor SBO TV langsung mendapat penjagaan Polrestabes Surabaya. Saat kondisi mulai tenang, Saleh Mukadar yang yang mendapat kawalan polisi kemudian melaporkan insiden penamparan ini ke Polda Jawa Timur. Didampingi ratusan pendukung Persebaya 1927 Saleh menuntut agar kepolisian mengusut pemukulan tersebut.

Pemuda Pancasila Minta Maaf

Sementara itu, MPC Pemuda Pancasila (PP) Surabaya membantah terlibat langsung dalam tindak anarkis tersebut. "Kami ingin mengklarifikasi insiden tadi malam, bahwa MPC PP Surabaya tidak pernah memberikan intruksi untuk melakukan kekerasan," kata Ketua LPPH MPC PP, Rohman Amrullah dalam jumpa pers, Jumat, 17 April 2015.

"Sehingga apabila ada beberapa orang yang dikaitkan kepada kami, kami tegaskan itu bukan kegiatan organisasi. PP tidak pernah memberikan instruksi terkait insdien tadi malam," ujarnya menambahkan.

Ia menambahkan, pihaknya meminta maaf ada anggotanya yang mengganggu acara. Pihaknya juga tidak akan segan menyeret pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada pihak berwajib.

"Dia (pelaku) anggota PP, tapi tindakan tersebut tidak dalam koordinasi MPC Surabaya. Sehingga kami akan menindaklanjuti secara huikum terhadap oknum yang melakukan kerusuhan. Kami akan serahkan kepada pihak kepolisian," jelasnya.

"Sanksi akan dibicarakan secara internal. Tapi tetap ada tindakan terhadap oknum tersebut."

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya