Kenapa QNB League Berhenti? Anak Gonzales: Dilarang Menpora!

Istri Cristian Gonzales, Eva Siregar.
Sumber :
  • Dyah Pitaloka/VIVA.co.id (27/4)
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Terhentinya QNB League 2015 telah membuat iklim kompetisi di Indonesia tidak sehat. Para pemain, pelatih, dan staf klub, kini resah dengan masa depannya.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Eva Nurida Gonzales, istri striker Arema Cronus, Cristian Gonzales, bercerita bahwa, dia juga ikut-ikutan pusing melihat situasi sepakbola Indonesia saat ini. Pasalnya, sang suami, sampai kehilangan nafsu makan gara-gara batal tampil melawan PBR, 25 April lalu. 
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


"Papanya berangkat mau main, tiba-tiba tidak jadi. Pulang-pulang pusing dan tak mau makan sampai tiga hari, saya jadi ikut pusing,” kata Eva, Selasa 28 April 2015.

Dia mengaku suaminya murung sejak pertandingan dibatalkan dan liga dihentikan sampai saat ini. Bukan hanya suaminya, anak-anaknya juga ikut bersedih melihat apa yang menimpa orang tuanya. "Cristian jadi sering uring-uringan. Anak saya juga ikut sedih melihat Papanya seperti itu,” ujarnya.


Bahkan, anak bungsunya, yang berusia 7 tahun, juga sering dijadikan tempat bertanya oleh teman-teman kecilnya di sekolah.


"Temannya sering bertanya, kenapa kok sepakbolanya berhenti? Anak saya jawab katanya dilarang Pak Menpora. Mohon maaf Pak Menpora, memang seperti itu adanya,” lanjut Eva.


Eva mengaku bisa memaklumi perubahan emosi dari suaminya. Sebab, striker Arema Cronus itu disebutnya tak bisa lepas dari bola sejak kecil. Berbagai prestasi telah diraih Gonzales lewat mengolah kulit bundar. 


"Bahkan, dia bisa jadi WNI juga karena main bola, suami saya itu hidupnya ada di bola. Kami memang bisa ke Jakarta untuk syuting, atau yang lain. Tapi, suami saya hidupnya di bola,” katanya lagi.


Dia pun berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan kemelut yang menimpa kompetisi di Indonesia. Eva meminta agar pemerintah tidak berlama-lama dalam menentukan sikap dan memulai kembali kompetisi di Indonesia.


"Saya sebagai istri hanya bisa berdoa dan support. Saya berdoa janganlah lama-lama, minggu ini harus cepat main. Mohon bapak-bapak terhormat, agar Timnas kita tidak ada beban lagi. Mohon lancarkan sepakbola secepatnya karena kami butuh ketengan hidup,” ujar Eva.


Kisruh sepakbola nasional bermula dari keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang tidak memberi rekomendasi kepada dua klub asal Jawa Timur, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya, tampil di ISL musim ini. Namun, liga yang kini bernama QNB League tersebut sempat berjalan dengan mengikutsertakan dua tim tersebut.


Setelah mengirimkan 3 surat peringatan, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya memutuskan untuk membekukan PSSI. Menpora juga berkirim surat kepada pihak kepolisian dan meminta agar korps baju coklat itu tak memberi izin bagi laga QNB League. 


Keputusan ini membuat suporter marah dan turun ke jalan. Belakangan, Menpora, Imam Nahrawi,
dan berjanji akan melibatkan kedua klub itu pada kompetisi musim ini.


Meski demikian, kisruh tak kunjung mereda karena Menpora ingin melanjutkan liga di luar PSSI. Hal ini ditentang oleh klub-klub QNB League yang hadir memenuhi undangan Menpora, Senin, 26 April 2015.


Lihat beritanya
.

(One)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya