PT Liga Siapkan Konsep Merasionalisasi Pangkas Gaji Pemain

Joko Driyono
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- PT Liga Indonesia berencana akan memberikan panduan kepada klub-klub di Indonesia untuk merasionalisasi gaji para pemain. Hal itu bertujuan untuk menangkal adanya klub yang mengalami kesulitan finansial saat kompetisi sedang berjalan.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Gaji para pemain yang berlaga di QNB League 2015 angkanya bisa ada yang menembus hingga Rp1 miliar lebih pertahunnya. Harga tersebut bisa melonjak hingga 3 kali lipatnya untuk legiun asing.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Hal itulah yang membuat mayoritas pengeluaran klub-klub peserta kompetisi di tanah air habis tersedot untuk membayarkan gaji pemain. Tak dipungkiri, jika banyak kasus klub menunggak gaji karena tidak memiliki dana.


"Nanti ada pedomannya. Intinya adalah rasionalisasi pengeluaran klub. Kita ingin berjalan bersama-sama melakukan perubahan biar pemasukan bisnis naik dan juga merasionalisasi pengeluaran," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono kepada wartawan saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu 13 Mei 2015.


Meski begitu, pria yang akrab disapa Jokdri itu tidak ingin kebijakan tersebut membuat prestise olahraga sepakbola di Indonesia menurun drastis sehingga masih membutuhkan pematangan lebih jauh.


"Tapi kami juga tidak ingin sepakbola menjadi tidak menarik bagi generasi muda, kalau nantinya nilai sepakbola Indonesia itu menurun drastis. Kita akan cari keseimbangannya agar stabilitas kompetisi dan ujungnya adalah stabilitas industri ini sendiri itu harus tumbuh secara rasional," ujar Jokdri.


Sedangkan untuk menghadapi turnamen sela yang akan digelar dalam beberapa pekan ke depan, PT Liga dan klub yang ambil bagian sudah menyepakati pembayaran gaji pemainnya hanya sebesar 25 persen dari nilai kontrak yang telah disepakati sebelumnya.


Hal itu disebabkan turnamen yang akan berjalan sepanjang Mei hingga Agustus 2015 itu tidak menghasilkan pemasukan seperti yang didapat klub-klub pada kompetisi kasta tertinggi di Indonesia musim-musim sebelumnya.


"Di
pre-season
ini akan ada negosiasi baru. Seluruh klub membuat analisis dan kami membuat kajian yang cukup intens, diperkirakan 25 persen sebagai
bottom line
dari
existing
kontrak akan diterima pemain di durasi pre-season ini," pungkas pria asal Ngawi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya