VIVA.co.id - Bek Arema Cronus, Fabiano Beltrame, mengaku dampak jatuhnya sanksi FIFA pada PSSI juga dirasakan oleh anaknya. Mereka mengadu pada Fabiano jika kawan-kawannya di sekolah banyak menanyakan tentang nasib orangtuanya, yang seorang pemain bola.
"Dampaknya dirasakan keluarga saya, anak saya pulang dari sekolah kemudian bercerita," kata Fabiano Beltrame, Selasa 2 Juni 2015.
Dua anak Fabiano masing-masing duduk di bangku setingkat SD dan SMP, semuanya sedang bersekolah di Indonesia. Teman anaknya banyak yang berkata Fabiano harus pulang ke Brasil.
"Sekarang kamu harus pulang. Papa kamu gak bisa main, papa kamu harus pulang. Saya tidak tahu anak saya kemudian menjawab seperti apa," kata Fabiano menirukan kisah yang dituturkan anaknya.
Curhatan sang anak membuat bek Arema Cronus ini bersedih. Sedangkan dia mengaku, tahun ini adalah tahun ke 10 bagi Fabiano merumput dan mencari nafkah di Indonesia. Pemain kelahiran Brasil itu mengaku dia dan keluarganya sudah cocok dengan Indonesia. "Anak-anak juga betah di sini, mereka banyak teman dan tak mau pulang," katanya.
Dia berharap sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA bisa segera dilalui. Tanpa ada kompetisi Fabiano mengaku akan sulit untuk bertahan di Indonesia dan menghidupi keluarganya.
"Saya pemain asing merasaknnya, karena kita datang untuk cari makan di sini. Pemain Indonesia juga meraksan yang sama," imbuhnya.
Dia pun berterimakasih pada manajemen Arema yang sampai saat ini masih mempedulikan nasib pemain. Menurutnya, manajemen yang masih memiliki itikad baik pada pemain harus mendapatkan dukungan dari pemain.
"Dapat tunjangan 25 persen itu bukan cukup, tapi syukur itu masih ada pemasukan, meskipun kita tidak dikasi penuh tiap bulan. Ini masih lebih baik dibanding tim lain yang tak ada pemasukan dan harus main tarkam untuk dapat pemasukan," tuturnya.
Kontra Bali United, Momen 'Penebusan Dosa' Bagi Arema
Arema tak pernah menang di dua laga terakhir.
