Sumber :
- ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id
- Manajemen Arema Cronus sedang tak beruntung ketika menjamu Bali United Pusam. Selain kalah tipis dengan skor 0-1, manajemen juga mengaku tak mendapatkan pemasukan dari tiket sesuai dengan harapan.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Minggu, 14 Juni 2015, itu hanya dihadiri tak lebih dari 7000 Aremania saja. Manajemen khawatir sepinya penonton merupakan imbas dari disanksinya Indonesia oleh FIFA.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Baca Juga :
Tekad 2 Pilar Arema Tembus Timnas Indonesia
General Manager Arema Cronus, Rudy Widodo, mengakui jumlah suporter yang datang ke Stadion Kanjuruhan sangat jauh dibawah ekspektasi. Manajemen tadinya berharap banyak mampu mendulang rupiah dari pertandingan besar itu untuk menutup pengeluaran menjelang hari raya. Namun yang terjadi sangat jauh dari harapan.
“Jumlah penonton berkurang signifikan, mudah-mudahan ini bukan karena dampak sanksi FIFA atau SEA Games yang kalah tapi karena faktor lain," kata Rudy.
Pada pertandingan normal, Aremania selalu memenuhi stadion. Tiket yang disebar lebih dari 30 ribu lembar selalu nyaris habis diborong. Pada saat pertandingan uji coba melawan sejumlah tim di Jawa Tengah, animo penonton juga masih tinggi. “Saat di Jawa Tengah penonton sangat banyak, tapi ketika di sini kenapa berkurang,” tanyanya.
Dia berharap berkurangnya penonton berlangsung hanya sementara. "Semoga ini karena musim liburan, banyak orang tua yang keluar kota atau banyak yang sedang liburan, jadi stadion sepi,” katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
General Manager Arema Cronus, Rudy Widodo, mengakui jumlah suporter yang datang ke Stadion Kanjuruhan sangat jauh dibawah ekspektasi. Manajemen tadinya berharap banyak mampu mendulang rupiah dari pertandingan besar itu untuk menutup pengeluaran menjelang hari raya. Namun yang terjadi sangat jauh dari harapan.
