Ikut Piala Kemerdekaan, Klub Bisa Terjerat Hukum?

Final Divisi Utama 2014 antara Borneo FC dan Persiwa
Sumber :
  • Adi Yoga / VIVAnews
VIVA.co.id
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melarang klub Divisi Utama ikut turnamen Piala Kemerdekaan gelaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka beralasan, Piala Kemerdekaan dapat membuat klub-klub peserta terlibat dalam masalah yang pelik ke depannya.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Piala Kemerdekaan di bawah naungan Tim Transisi disebut oleh Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan, telah melawan aturan yang tercantum di Undang Undang terkait penggunaan uang negara. Selain itu, andai pun nantinya kompetisi dijalankan oleh pihak swasta, turnamen yang berada di bawah legalitas pemerintah tersebut bisa disebut sebagai sebuah gratifikasi.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


"PSSI mengimbau kepada anggota agar jangan terjebak ke dalam permasalahan hukum yang akan terjadi ke depannya," tutur Aristo kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Jumat 26 Juni 2015.


Selain itu, Direktur Development Program PSSI, Tommy Welly, mengingatkan kepada klub-klub yang akan ambil bagian dalam Piala Kemerdekaan akan melanggar statuta FIFA dan PSSI. Karena menurutnya dalam statuta sangat mengharamkan yang namanya
breakaway
league.


"Berdasarkan statuta FIFA dan PSSI, kami berkewajiban memproteksi anggotanya. Kami ingin mereka tidak salah langkah. Ada prinsip yang ditabukan oleh FIFA seperti intervensi dan
breakaway
league," kata dia.


Adanya niatan klub-klub peserta Divisi Utama PSSI untuk ikut ambil bagian dalam Piala Kemerdakaan dikarenakan selama ini tidak ada wadah untuk mereka bertanding. Padahal sejauh ini klub-klub tersebut sudah melakukan persiapan dan berbagai latihan untuk menyongsong kompetisi.


Dan ketika ada pihak-pihak yang ingin menggelar turnamen maupun kompetisi, maka mereka pun tidak lagi berpikir panjang untuk ikut ambil bagian. Tujuannya tidak lain adalah guna mencari pemasukan bagi pemain, pelatih, dan tim ofisial.


Hanya saja, bagi Tommy hal tersebut tidak bisa dijadikan landasan yang kuat. Dia menilai kompetisi yang sesungguhnya harus memiliki semangat pengembangan ke depannya.


"Kita jangan lagi berpikiran kompetisi sebagai periuk nasi. Karena kompetsi itu harus ada sistem promosi dan degradasi. PSSI pasti akan mengupayakan adanya kompetisi, tapi harus menunggu kondisi yang kondusif," beber pria yang akrab disapa Towel itu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya