Polri Heran Kasus Pengaturan Skor Baru Diributkan Sekarang

Kepala Badan Narkotika Nasional, Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id –
Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jendral Polisi Budi Waseso, menyatakan siap membongkar kasus pengaturan skor dalam olahraga sepakbola di Indonesia. Akan tetapi, dia juga mengaku akan mendalami lebih dulu bukti-bukti yang ada.

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Seperti diketahui, ada kelompok yang menamakan diri Tim Advokasi #IndonesiaVsMafiaBola membeberkan praktik pengaturan skor lewat sosok berinisial BS. Mereka sampaikan dalam bentuk rekaman, BS dengan seorang bandar di Singapura.
Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan


Dalam rekaman tersebut diduga terkait dengan laga Timnas U-23 kontra Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015. Di mana, pasukan Garuda Muda mengalami kekalahan cukup telak dari Thailand dan Vietnam dengan skor  0-5.


Budi Waweso menyampaikan bila pihaknya masih mendalami laporan tersebut, sambil menunggu kelengkapan.  "Sedang kita dalami. Ya dilaporkan kepada kita, ada beberapa alat bukti yang tidak lengkap," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Senin 29 Juni 2015.


Mantan Kapolda Gorontalo ini juga menambahkan bila barang bukti rekaman percakapan antar bandar judi bola tersebut harus diteliti lebih dulu oleh ahli dan laboratorium. Dia juga enggan menyebutkan bila kasus ini ada kaitannya dengan muatan poltik di Indonesia.


Selain itu, Budi Waweso juga masih akan menelusuri dana kasus judi bola di tanah air tersebut.  Namun, dia juga cukup aneh dengan pihak pelapor yang baru menyampaikan dugaan praktik suap di sepakbola Indonesia sejak 2000 hingga 2010, dan pengaturan skor sejak 2010 hingga 2015.


"Alat buktinya dilengkapi sudah kita komunikasikan dengan pelapor termasuk perubahan skor sudah kita selidiki. Itu kasus berjalan 2013 ke sana kenapa baru diributkan sekarang. Ini yang harus kita pelajari juga," ujar Budi Waseso.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya