Teka-teki Isu Match Fixing di Piala Kemerdekaan

Persebo Bondowoso lawan Persatu Tuban di Piala Kemerdekaan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id - Turnamen Piala Kemerdekaan dituding oleh Ketua Komisi Disiplin PSSI, Ahmad Yulianto, telah disusupi oleh mafia pengaturan skor. Hal itu diungkapkan Ahmad, usai melakukan penyelidikan terhadap mantan pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, kemarin.

Sebenarnya, pemeriksaan Gunawan oleh Komdis PSSI merupakan tindak lanjut dari pernyataannya, saat menjadi narasumber salah satu stasiun televisi nasional, terkait maraknya pengaturan skor dalam persepakbolaan Tanah Air.

Gunawan saat itu buka-bukaan bahwa saat menangani Persipura di Divisi Utama pada 2014 silam, dia pernah ditemui oleh seorang bandar judi dan ditawarkan uang ratusan juta rupiah agar skuad asuhannya mengalah.

Seusai pertemuan, baik Gunawan maupun Ahmad memberikan keterangan terkait hasil penyelidikan. Komdis menegaskan akan melakukan penyelidikan lanjutan dan memanggil PT Liga Indonesia dan anggota Exco PSSI, Djamal Aziz, untuk mendalami pernyataan Gunawan.

"Dari keterangan Coach Gunawan, match fixing terjadi karena pada musim 2014, kompetisi tidak menerapkan sistem degradasi, sehingga tim-tim terbawah cenderung kemudian bermain-main. Pemanggilan Djamal Aziz, karena beberapa kali Coach Gunawan melaporkan lewat telepon," ungkap Ahmad.

Tak berselang lama, kemudian muncul pemberitaan di media massa pernyataan Ahmad lainnya. Dia membeberkan pengakuan Gunawan, ketika sedang diperiksa yang menyebut turnamen Piala Kemerdekaan gagasan Tim Transisi bentukan Kemenpora sudah disusupi oleh bandar judi.

Bahkan, dengan rinci Ahmad menyebut Grup A, C, dan D Piala Kemerdekaan, hampir seluruh pertandingannya diatur oleh mafia. "Komdis juga punya rekaman soal keterangan coach Gunawan. Ia mengaku Grup A,C, dan D sudah dimasuki bandar serta siap diperiksa dan keterangan soal ini."

Pemain Keturunan Bisa Bela Timnas U-19 di Piala Dunia U-20, Siapa Dia?

Selanjutnya, Tim Transisi Curigai Gunawan

Pengakuan Gunawan terasa janggal

Menanggapi tudingan tersebut, anggota Pokja Komunikasi Tim Transisi, Zuhairi Misrawi, justru melempar kecurigaan balik. Kecurigaan itu berdasarkan adanya Gunawan di lapangan saat PS Mojokerto Putra melawan Cilegon United, padahal dia tidak masuk dalam daftar skuad kedua tim yang sedang bertanding. "Saudara gunawan ini patut dicurigai," ujar dia.

Indra Sjafri Disuruh Iwan Bule Jujur Soal PSSI, Jawabannya Mengejutkan

Karena khawatir Gunawan hanya ingin memberi kesan negatif terhadap Piala Kemerdekaan, maka Tim Transisi memberikan waktu 2x24 jam kepadanya untuk melaporkan bukti pengaturan skor kepada pihak Kepolisian.

"Kami harapkan Gunawan melaporkan ke Mabes Polri. Kalau tidak, maka kami yang akan laporkan atas tuduhan pencemaran nama baik," tegas Zuhairi.

Jika menilik lebih jauh, keterangan Gunawan yang dikemukakan kepada publik oleh Komdis PSSI, dan keterangan Zuhairi sangatlah berlawanan. Sebab, jika benar Gunawan hadir di Cilegon, tempat pertandingan antara Mojokerto Putra melawan Cilegon United digelar, itu berarti masuk ke dalam Grup B. Grup yang sama sekali tidak disebutnya terindikasi disusupi bandar judi. (asp)

Timnas U-19 Terbang ke Korsel, Marselino Ferdinan Tergantung Persebaya
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Langkah Tegas PSSI Basmi Sepakbola Gajah di Liga 3

Sepakbola Indonesia kembali tercoreng dengan adanya aksi tak sportif yang mengindikasikan munculnya sepakbola gajah. Itu terjadi di Liga 3.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022