Piala Eropa 2016
Bermasalah, Persela Terpaksa Depak Penyerang Asing
Rabu, 18 November 2015 - 13:25 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Adi Yoga
VIVA.co.id
- Panitia penyelenggara turnamen Piala Jenderal Sudirman akhirnya secara resmi melarang striker Persela Lamongan, Mahmoud El Ali untuk kembali bermain. Alasannya, pemain asal Lebanon tersebut telah dijatuhi sanksi larangan bermain seumur hidup oleh FIFA karena terbukti menjadi aktor pengaturan skor.
Saat bermain untuk tim nasional Lebanon di babak kualifikasi Piala Dunia 2014, El Ali disebut menerima suap sekitar US$15 ribu. Akibat sanksi tersebut, El Ali yang pada 2013 lalu membela Persiba Balikpapan akhirnya dipulangkan ke negara asalnya.
Saat bermain untuk tim nasional Lebanon di babak kualifikasi Piala Dunia 2014, El Ali disebut menerima suap sekitar US$15 ribu. Akibat sanksi tersebut, El Ali yang pada 2013 lalu membela Persiba Balikpapan akhirnya dipulangkan ke negara asalnya.
Dua tahun kemudian, El Ali kembali lagi ke Indonesia untuk memperkuat Persela. Ketua Panitia Piala Jenderal Sudirman, Hasani Abdulgani mengatakan, saat proses pengesahan pemain, pihaknya tidak mengetahui status sanksi pemain tersebut.
Namun, seiring berita kontroversi keikutsertaan pemain berusia 31 tahun itu di Piala Jenderal Sudirman, banyak laporan yang masuk kepadanya. Setelah berdiskusi dengan Ketua Organizing Committe, Letjen Agus Sutomo, maka muncul keputusan untuk mengeluarkan larangan El Ali untuk ikut bermain bersama Persela.
"Setelah saya berdiskusi dengan Ketua OC (Agus Sutomo) segala macam, beliau mengatakan ini faktor etika, karena dia (El Adi) sudah mencoreng sepakbola," kata Hasani ketika dihubungi oleh wartawan.
"Kalau dibiarkan nanti seakan-akan kita tidak mendidik pemain kita kan. Jadi semalam saya kirim surat ke Persela, dan kita beri kelonggaran untuk mengganti dengan pemain lain," ucap dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dua tahun kemudian, El Ali kembali lagi ke Indonesia untuk memperkuat Persela. Ketua Panitia Piala Jenderal Sudirman, Hasani Abdulgani mengatakan, saat proses pengesahan pemain, pihaknya tidak mengetahui status sanksi pemain tersebut.