Sumber :
- VIVA.co.id/Anry Dhanniary
VIVA.co.id
- Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman berharap 2016 bakal tahun kemenangan sepak bola Indonesia. Pelatih 57 tahun ini bermimpi kisruh antara Kemenpora dan PSSI berakhir dan 2016 jadi lembaran baru buat sepak bola Indonesia.
Djanur pun mengharapkan rencana PT Liga Indonesia menggelar kembali kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) Maret 2016 sesuai hasil pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Oktober 2015, bisa terealisasi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Persija Didukung Sponsor Baru Saat Lawan Persib
Djanur pun mengharapkan rencana PT Liga Indonesia menggelar kembali kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) Maret 2016 sesuai hasil pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Oktober 2015, bisa terealisasi.
Baca Juga :
Bus Persib Kecelakaan Gara-gara Rem Blong
Sebab, baginya penyelenggaraan kompetisi reguler lebih baik dibandingkan hanya mengikuti turnamen-turnamen yang marak digelar sejumlah pihak. Seperti Piala Presiden 2015 ataupun Piala Jenderal Sudirman yang saat ini tengah berjalan.
"Ini juga tentunya jadi harapan seluruh pelaku sepak bola di Tanah Air. Kami sangat berharap situasi kembali normal dan penyelenggaraan kompetisi bisa terlaksana di tahun 2016 nanti," tutur Djanur.
Situasi yang saat ini terjadi, menurut Djanur sudah saatnya segera diakhir. Sebab hal itu hanya merugikan banyak pihak, terutama pemain, pelatih, ofisial maupun pihak-pihak lain yang selama ini menjadikan sepak bola sebagai sandaran hidup.
Persib bisa dikatakan mulai merasakan efek buruk dari buruknya hubungan pemerintah, dalam hal ini Kemenpora dengan PSSI. Skuat Maung Bandung yang sudah dibangunnya sejak menangani Persib pada pertengahan 2012 silam seolah rusak akibat kondisi ini.
Banyak pemain pilar atau pemain terbaiknya yang memilih pergi karena ketidakpastian kondisi sepak bola di Indonesia. Seperti Makan Konate dan Ilija Spasojevic yang memutuskan berkarier di Malaysia.
"Semoga saja di tahun 2016 nanti, sepak bola Indonesia dan Persib bisa bangkit. Semua hal yang sudah dijalani sepanjang 2015 ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, khususnya Persib," pungkasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebab, baginya penyelenggaraan kompetisi reguler lebih baik dibandingkan hanya mengikuti turnamen-turnamen yang marak digelar sejumlah pihak. Seperti Piala Presiden 2015 ataupun Piala Jenderal Sudirman yang saat ini tengah berjalan.
