- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Guma
VIVA.co.id – Semen Padang tidak dalam kekuatan penuh saat menjamu Bhayangkara Surabaya United dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Jumat 12 Agustus 2016. Kabau Sirah tidak bisa diperkuat dua pilar andalan, Vendry Mofu dan Handi Ramdhan, akibat akumulasi kartu.
Pelatih BSU, Ibnu Grahan berharap bisa memanfaatkan absennya dua pilar Semen Padang. Dia juga ingin timnya membayar kegagalan, usai dikalahkan Persipura Jayapura 1-2 di pekan 14 lalu.
"Kami siap bermain dengan 18 pemain yang dibawa ke Padang. Setelah kalah lawan Persipura, kami ingin curi poin alias bawa oleh-oleh dari Padang. Semen Padang tim bagus, semoga kami bisa mengalahkan mereka. Suatu kebanggaan bisa mengalahkan tim yg dilatih Nilmaizar, pelatih papan atas Indonesia," kata Ibnu.
"Tanpa Handi dan Mofu, mudah-mudahan Semen Padang bisa kami kalahkan. Mental, fisik, dan motivasi sudah kami siapkan," tegasnya.
Meskipun demikian, Ibnu tak memaksakan harus menang di Padang. Bahkan, hasil imbang saja sudah cukup bagus untuk BSU.
"Kami tidak muluk-mulu. Semoga minimal satu poin bisa kami curi," ucap Ibnu.
Saat ini, BSU menempati posisi 4 TSC dengan 26 poin dari 14 pertandingan. Tepat di bawah mereka, ada Semen Padang dengan 23 poin dari jumlah laga yang sama.
'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1
Ada hal menarik terkait asal usul dua klub Persikabo 1973 dan Bhayangkara FC. Keduanya berasal dari dua instansi militer, yakni PS TNI dan PS Polri.
