- indonesiansc.com
VIVA.co.id – Persija Jakarta harus menelan kekalahan telak 1-4 saat menghadapi Arema Cronus dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) semalam. Para pemain "Macan Kemayoran" dinilai terpancing emosi sehingga bermain kacau.
Setelah merebut tiga kemenangan beruntun, Persija dipaksa tumbang pada laga hari Selasa, 18 Oktober 2016, di Stadion Gajayana. Dua gol Cristian Gonzales ditambah milik Esteban Viscarra dan Hamka Hamzah, hanya bisa dibalas oleh Greg Nwokolo.
Berbicara usai pertandingan, pelatih Persija, Muhammad Zein Alhadad menilai laga berjalan cukup menarik. Tapi para pemainnya tak menjalankan instruksi karena terpancing emosi.
"Pertandingan menarik dan seru tapi pemain terpancing emosi. Rencana kita bermain bola dari kaki ke kaki namun tidak berjalan. Ditambah kemasukan gol, semakin tidak konsentrasi anak-anak menjalankan instruksi," kata Pelatih yang akrab disapa Mamak itu.
Menurut Mamak, emosi pemain Persija begitu terlihat dengan bermain keras dan sering kehilangan bola. Bahkan, sejumlah peluang emas Persija yang seharusnya menjadi gol justru gagal dimanfaatkan dengan baik karena pemain tidak berkonsentrasi.
Apalagi, Persija bermain di Stadion Gajayana. Meski berstatus tuan rumah, keputusan bermain di Malang tentu menguntungkan Arema.
"Anak-anak bermain tidak terkendali ditambah kemasukan gol, kita kacau. Lawan termotivasi dengan dukungan publik yang luar biasa. Kita terpancing strategi tidak berjalan peluang banyak pemain sendirian di depan gawang tidak bisa gol karena tidak bisa konsentrasi," ujar Mamak.
Sedangkan pemain belakang Persija, Gunawan Dwi Cahyo, mengaku para pemain sudah memberikan segalanya di lapangan untuk merebut hasil terbaik.
"Kita sudah berusaha. Kita harus instropeksi dan berusaha lebih baik lagi di laga kedepan," tambah Gunawan singkat.
