Tanggapi Celaan di Twitter, PBFC Lapor Polisi

Ilustrasi pertandingan Persib Bandung vs Pusamania Borneo FC
Sumber :
  • Dok. PSSI

VIVA.co.id – Jelang duel final Piala Presiden 2017 pada Minggu 12 Maret mendatang, salah satu kontestan finalis, Pusamania Borneo FC kini justru tengah terlibat dengan ranah hukum. Tim kebanggaan warga Samarinda ini tengah melaporkan pihak yang hendak menebar citra negatif klub tersebut.

Borneo FC Bawa Misi Khusus Hadapi Persija

Sebelumnya, diketahui bahwa akun Twitter @mafiawasit yang kerap menjelek-jelekkan manajemen dan tim PBFC telah membuat gerah kubu Pesut Etam. Menyikapi tindakan tersebut, manajemen PBFC pun langsung melaporkan akun tersebut ke pihak berwajib.

Ada pun alasan dari diambilnya tindakan pelaporan tersebut yakni agar ada efek jera pada pemilik akun yang diduga dikelola dua orang di dua kota berbeda itu. 

PBFC Gagal Menang, Dejan Antonic Tetap Senang

"Kami akan laporkan akun twitter itu (@mafiawasit) ke polisi disertai bukti-bukti yang kami anggap sudah menyalahi hukum republik ini. Kami sengaja melaporkan, agar ini jadi pelajaran pemegang akun tersebut. Kami yakin pihak kepolisian bisa memproses kasus ini dan mengungkapkan siapa sosok di balik akun itu," ujar head Media Officer PBFC, Abe Hedly dilansir situs resmi klub.

Menurutnya, pihak PBFC awalnya tidak memperdulikan isi dari akun @mafiawasit tersebut, karena manajemen merasa ada hal lebih penting dibahas dibandingkan memperhatikan akun itu. Namun semakin lama ciutan yang diilontarkan dirasa makin meresahkan. 

Cerita di Balik Comeback Apik Bali United Saat Lawan PBFC

"Makanya kami perlu lakukan pencegagan agar tidak berimbas lebih jauh, terutama soal citra tim kami yang digiring ke arah negatif. Sebenarnya bukan hany akami yang dirugikan, banyak pihak lain juga dibahas di akun tersebut, hanya saja kami menyikapi serius kasus ini dengan memperkarakan pemegang akun itu," tambahnya. 

Dikatakannya ada beberapa pasal yang jadi pertimbangan melaporkan akun tersebut, yakni Pasal 27 UU ITE 1 dan 3, Pasal 28 UU ITE 2 dan Pasal 32 UU ITE 1. Pasal-pasal lain bisa saja bertambah jika nanti dalam proses pengembangan ditemui bukti baru.

"Ngetroll dengan personal insult itu beda, apalagi kami juga menemukan bukti ada personal insultd di dalam tweet yang mereka bagikan kepada publik," tegas Abe.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya