VIVA – Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, angkat bicara mengenai sanksi berat yang dijatuhkan PSSI terhadapnya akibat insiden pada laga melawan Persija Jakarta, 3 November 2017 lalu.
Atas sanksi itu, Umuh dilarang beraktivitas sepakbola di lingkungan PSSI selama enam bulan dan denda sebesar Rp50 juta. Keputusan tersebut merujuk pada pasal 22 Kode disiplin PSSI.
Umuh mengaku belum menerima surat resmi dari Komdis PSSI terkait hukuman itu. Dia baru mengetahui kabar dijatuhi sanksi dari media massa.
"Sampai saat ini saya belum menerima (surat). Mungkin lewat PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), tapi dari PT belum diberikan kepada saya kalau benar. Sampai saat ini saya belum menerima dan saya belum baca," ujar Umuh, Kamis 9 November 2017.
Meskipun begitu, Umuh sudah ancang-ancang menyiapkan surat banding dengan bukti yang kuat. Dia menilai keputusan Komdis PSSI tak pantas lantaran dirinya tidak menginstruksikan untuk walk out (WO).
"Kalau benar, saya harus buat sanggahan. Saya harus banding, harus adil, yang benar dari mana aturannya. Kalau saya benar memberhentikan, terus pemain keluar lapangan," jelasnya.
"Ini pemain masih di dalam lapangan dan saya di luar garis dan saya masih memperingatkan kepada pemain. Tanya saja ke pemain dan Herrie Setyawan (asisten pelatih Persib)," lanjutnya.
Manajer berusia 69 tahun ini menuturkan selama bergelut dengan sepakbola baru kali ini dijatuhi hukuman berat. "Biar masyarakat tahu, biar penonton tahu biarkan seluruh Indonesia tahu melihat kejadian Persib versus Persija tidak harus emosi saya dengan tenang," tegasnya.