Bhayangkara Belum Juara, Meski Mitra Kukar Akui 'Dosa'

Penyerang Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Mitra Kukar sudah mengakui kesalahannya terkait keputusan memainkan Mohamed Sissoko di laga melawan Bhayangkara FC. Meski sudah mengakui kesalahannya, Bhayangkara belum diakui oleh PSSI sebagai juara Liga 1.

Terpopuler: Sindiran Suporter Bali United, Media Asing Puji Indonesia

Polemik mengenai penurunan Sissoko di laga Mitra Kukar versus Bhayangkara memang berdampak begitu luas. 

Kontroversi terjadi seiring keputusan Komisi Disiplin PSSI menghadiahi Bhayangkara tambahan dua poin karena menganggap Mitra Kukar melakukan pelanggaran dengan memainkan Sissoko, yang mendapat hukuman larangan bermain.

'PS TNI' dan 'PS Polri' Degradasi dari Liga 1

Berbagai pihak pun bereaksi. Klub-klub rival Bhayangkara mengecam tindakan Komdis dan curiga ada skenario di balik kontroversi ini. Bahkan, sejumlah pemain menyinyir PSSI serta otoritas kompetisi.

Mitra Kukar belakangan mengakui kesalahannya. Tak cuma di media, Naga Mekes telah menyatakan kesalahan di depan para pejabat PSSI.

Spanduk Sindiran Suporter Bali United untuk Bhayangkara FC: Degradasi Karma 2017

Meski Mitra Kukar sudah mengaku salah, nyatanya PSSI belum mau menganggap Bhayangkara juara Liga 1. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, baru pada akhir musim nanti juara bisa ditentukan.

"Sudah diadakan pertemuan antara Komite Eksekutif PSSI, Mitra Kukar, Bhayangkara FC, dan PT. LIB. Dalam forum, Mitra Kukar akhirnya mengakui jika mereka memainkan pemain yang tidak sah," ujar Tisha.

Tisha juga berharap untuk ke depannya setiap klub bisa menghormati setiap keputusan yang ada. "Poinnya di sini adalah, seluruh elemen harus bisa mengembangkan budaya sepakbola yang mencakup keadilan, rasa hormat, dan disiplin. Harus menghargai kemenangan dan menerima kekalahan," terang Tisha. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya