- REUTERS/Toby Melville
VIVA – Aksi saling serang dalam duel Manchester United versus Chelsea di Old Trafford, Minggu 25 Februari 2018, tentu jadi harapan publik. Tapi, ada satu fakta yang bisa saja membuyarkan ekspektasi publik akan pertandingan ini.
Itu adalah gaya main yang ditampilkan oleh kedua tim. Ya, selama ini, MU dan Chelsea dipimpin manajer yang punya filosofi bermain bertahan.
Arsitek MU, Jose Mourinho, terkenal dengan permainan pragmatis yang berporos pada strategi parkir bus.
Sedangkan, manajer Chelsea, Antonio Conte membentuk timnya dengan karakter sepakbola Italia yang sangat kuat, pertahanan grendel dengan kolektivitas tinggi.
Catatan statistik keduanya saat jumpa raksasa juga cukup mengkhawatirkan. Dalam hal penguasaan bola, MU dan Chelsea selalu gagal mendominasi.
Dilansir Metro, MU dan Chelsea merupakan tim dengan catatan penguasaan bola terendah dalam partai besar.
Rata-rata, keduanya mencatatkan penguasaan bola di angka 25 hingga 38 persen. Pun dengan catatan gol.
MU dan Chelsea termasuk dalam anggota The Big Six yang catatan golnya paling rendah. MU sejauh ini baru cetak 51 gol di ajang Premier League.
Sedangkan, Chelsea cuma 49. Jumlah gol Chelsea menjadi yang terburuk dari anggota The Big Six lain.
Dari gambaran tersebut, ada potensi duel MU versus Chelsea akan berlangsung kalem. Namun, tak menutup kemungkinan keduanya memberikan kejutan dengan menerapkan permainan menyerang. (ren)
