- Reuters/Andrew Couldridge
VIVA – Keputusan Arsenal melepas Alexis Sanchez ke Manchester United ternyata bukan tanpa alasan yang kuat. Rupanya, isu kurang harmonisnya hubungan para pemain di ruang ganti dengan bintang asal Chile tersebut memang benar adanya.
Sanchez hengkang ke MU pada Januari 2018. Dia ditukar dengan Henrikh Mkhitaryan.
Sejak awal, Sanchez memang terlihat sudah tak betah di Arsenal. Karena itu dia pun menolak untuk menandatangani kontrak baru yang diajukan, meski kerja sama sebelumnya akan berakhir pada musim panas mendatang.
Ketimbang kehilangan Sanchez dengan cuma-cuma, The Gunners pun menyerah dan merelakan kepergian mantan penggawa Arsenal tersebut. Tapi, itu bukan alasan satu-satunya.
Ternyata, dari awal Sanchez memang dianggap sudah merusak harmonisasi tim. Sebagian rekan membenci gaya sok bintang pemain yang sempat memperkuat Udinese itu.
Junalis yang dekat dengan Arsenal dan kini sedang menggarap otobigrafi Per Mertesacker, Rafa Honigstein, memberikan bocoran tentang kelakuan Sanchez selama ini. Dia dianggap tidak benar-benar tulus bermain bagi tim, melainkan hanya ingin mendapat sorotan.
"Rekan-rekan Sanchez berpikir dia hanya mau mendapat sorotan kamera. Setelah melakukan segalanya bagi tim, dia seolah mengatakan 'Saya telah berjuang, lalu apa yang kalian perbuat?" kata Honigstein dikutip 101 Great Goals.
Parahnya lagi, selain berlagak jagoan, rupanya statistik permainan memperlihatkan usaha Sanchez tidak pernah maksimal. Catatannya selalu menjadi yang terburuk.
"Arsenal selalu memajang statistik para pemain di ruang ganti usai pertandingan. Di sana terlihat Sanchez selalu menjadi yang terbawah, dengan jarak yang jauh," bebernya lagi. (one)
