- Zimbio
VIVA – Tak lagi bekerja sama dengan Pep Guardiola di Manchester City membuat Yaya Toure dengan bebas meluapkan perasaannya. Terbaru, dia menyebut eks manajernya itu sebagai orang yang rasis.
Dikutip The Sun, pemain 35 tahun baru saja mengakhiri masa-masa indahnya selama delapan musim di Etihad Stadium. Dia memilih hengkang usai kontraknya habis.
Salah satu alasan hengkangnya eks penggawa Barcelona itu tak lain karena Guardiola. Dia menyebut pria asal Spanyol itu memiliki masalah dengan para pemain dari Afrika.
Toure melihat mantan bos Bayern Munich itu sangat jarang menurunkan pemain kulit hitam dalam pertandingan. Hal itu juga berimbas pada jam terbang pemain berpaspor Pantai Gading yang jadi pemain cadangan semasa kepemimpinan Guardiola di Etihad Stadium.
"Dia (Guardiola) terasa seperti cemburu pada saya. Dia melihat saya sebagai rival. Seolah-olah saya mengambil panggungnya. Dia sangat kejam pada saya. Apakah Anda berpikir dia akan melakukan hal yang sama pada Iniesta?" kata Toure ketika berbincang dengan France Football.
"Hal itu mengacu pada satu poin saat saya bertanya pada diri sendiri. Ini semua karena warna kulit saya. Dan ini juga terjadi pada beberapa pemain Barca," tambahnya.
Menurutnya, Guardiola terlalu "pintar" untuk mau mengakui jika dia adalah pribadi yang rasis. Sebab, jika dia melakukannya, kariernya pasti akan tercoreng.
"Mungkin kami pemain Afrika masih diperlakukan tak sama oleh sebagian orang. Dia terlalu pintar untuk bisa diketahui. Dia tak pernah mengakuinya (tak suka pemain Afrika)," kata pemain 35 tahun.
"Kalau sampai dia memasukkan lima pemain Afrika dalam tim di laga yang sama, saya berjanji akan mengirimkannya kue," ungkapnya.
