- REUTERS/Ints Kalnins
VIVA – Luka Modric masuk dalam daftar calon peraih penghargaan Pemain Terbaik versi FIFA, selain Mohamed Salah dan rekan satu tim, Cristiano Ronaldo. Namun, ada fakta yang terungkap soal pemain yang mengantar Timnas Kroasia menjadi runner-up Piala Dunia 2018. Serta bintang Real Madrid yang merasakan hattrick gelar Liga Champions.
Fakta ini diungkap oleh mantan sekretaris City, Bernard Halford. Dikatakan Halford, Modric nyaris diboyong City pada 2008. Saat itu, saham dominan City masih dikuasai oleh Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Sayangnya, saat itu adalah momen dimana Thaksin melepas City ke tangan Sheikh Mansour. Akibatnya, Modric gagal mendarat di Maine Road, markas City kala itu.
Modric jadi incaran City setelah sebelumnya manajemen The Citizens mendaratkan rekan satu tim Modric, Vedran Corluka. Sayang, Thaksin yang sedang mengalami krisisi politik di Thailand tak punya dana buat memboyong Modric. Hal ini dikarenakan, aset sebesar £800 juta (Rp15,5 triliun) dibekukan pemerintah Thailand.
Padahal, saat itu Dinamo Zagreb, klub tempat Modric bermain, hanya memasang harga sebesar £10 juta, atau senilai dengan Rp193,7 miliar saja.
"Saat (Thaksin) Shinawatra di sini, kami seharusnya bisa mendatangkan Modric. Shinawatra sangat tertarik (kepada Modric) Dia datang kepada saya dan berkata tentang mendatangkan pemain hebat di dunia. Dan itulah dia," kata Halford dikutip Manchester Evening News.
"Corluka telah menyiapkan Modric untuk datang kepada kami. Tetapi, saat dibutuhkan, uang Shinawatra dibekukan di Thailand. Itu sekitar £10. Dan sekarang, dia masuk nominasi Ballon d'Or," ucapnya.