Gempa Pengancam Mimpi Juara Liverpool

Manajer Liverpool, Juergen Klopp
Sumber :
  • Liverpool Echo

VIVA – Tren negatif menghampiri Liverpool. Dalam dua pertandingan terakhir, The Reds harus menelan kekalahan.

Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool

Bermula saat menghadapi Manchester City di Etihad Stadium, 3 Januari 2019. Dalam duel ini, Liverpool pulang tanpa poin.

Mereka kalah dengan skor 1-2. Laju tak terkalahkan Liverpool di Premier League pun terhenti.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Usai kalah dari ManCity, Liverpool tak bisa bangkit. Menghadapi Wolverhampton Wanderers di Piala FA, Kamis 7 Januari 2019 atau Jumat dini hari WIB, Liverpool takluk dengan skor 1-2 pula.

Kekalahan dari Wolverhampton juga memperpanjang rekor buruk Juergen Klopp di Piala FA. Dalam tiga musim beruntun, Klopp selalu gagal di babak keempat.

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

"Setelah laga melawan ManCity, sejumlah pemain kami sakit. Apa yang bisa kami lakukan. Bahkan, mereka sudah mengeluhkan itu sebelum laga di Etihad. Kebanyakan mereka yang absen terjangkit flu, kecuali Alisson Becker," kata Klopp dikutip Goal.

Dalam duel melawan Wolverhampton, Liverpool tampil dengan skuat pelapis. Performa tim kedua Liverpool tak memuaskan.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp

Klopp mengakuinya. Tak ada intensitas permainan tinggi, seperti yang diinginkan Klopp.

"Pemain tak bisa mendapatklan ritme yang tepat. Apalagi, lawannya tim seperti Wolves. Mereka kuat, memang di pertemuan sebelumnya kami bisa menang. Tapi, laga berlangsung berat. Terlebih, susunan pemain mereka tak berubah banyak. Jadi ini laga yang tak mudah," jelas manajer asal Jerman itu.

Soal rotasi, Klopp terpaksa melakukannya. Bagi Klopp, rotasi diperlukan demi menjaga kebugaran pemainnya.

Terlebih, sebelum pertandingan, ada indikasi Klopp kurang serius menatap laga melawan Wolverhampton. Menurutnya, Liverpool lebih butuh gelar Premier League ketimbang Piala FA.

"Selalu, ketika orang bicara dengan saya tentang gelar, sepertinya kami harus mendapatkan setiap gelar yang kecil. Jika kami juara Piala FA, orang mengatakan kami tak bisa jadi kampiun di Premier League selama bertahun-tahun. Kami jadi tak bisa mengubah apa yang dipikirkan orang lain," jelas Klopp sebelum laga.

Krisis Bek Tengah Jadi Ancaman

Bukan cuma tersingkir, Klopp juga harus dipusingkan dengan cederanya Dejan Lovren. Saat menghadapi Wolverhampton, Lovren cuma bermain beberapa menit.

Parahnya, sebelum laga Lovren tak menunjukkan sinyal tidak fit. "Saya dengar, dia cedera hamstring," terang Klopp dikutip Liverpool Echo.

Bek Liverpool, Dejan Lovren, cedera

Tumbangnya Lovren membuat stok bek tengah Liverpool menjadi sangat tipis. Usai Lovren cedera, Liverpool cuma punya Virgil van Dijk yang berposisi asli sebagai bek tengah.

Kondisi ini tentunya jadi peringatan bahaya bagi Liverpool. Terlebih, Lovren belum diketahui absen berapa lama.

Sudah ada beberapa solusi yang dipikirkan Klopp. Memainkan Fabinho jadi opsi paling realistis. Ya, selama di AS Monaco, Fabinho kerap bermain sebagai bek tengah.

Klopp juga berpikiran memainkan bek muda Ki-Jana Hoever sebagai tandem Van Dijk. Tapi, opsi paling mengejutkan adalah memainkan Jordan Henderson sebagai bek tengah.

"Tentu, kami upayakan yang terbaik dalam menghadapi situasi di sektor bek tengah," ujar Klopp.

Ujian Sebenarnya

Kekalahan dari Wolverhampton menjadi fase krusial dalam menguji mental juara Liverpool. Mereka harus segera berbenah dan bangkit demi keluar dari keterpurukan.

Selanjutnya, Liverpool akan melakoni pertandingan berat lainnya. Mereka harus melawat ke The American Express Community Stadium, kandang Brighton and The Hove Albion, Sabtu 12 Januari 2018.

Ini partai krusial bagi Liverpool. Kalah, maka jarak poin dengan para rival bisa terpangkas lagi.

Dalam situasi ini, mental bertanding yang akan berbicara. Dari sini pula, akan terlihat sejauh mana kapasitas Liverpool untuk bisa angkat trofi di akhir musim nanti.

"Saya pikir ManCity adalah tim hebat yang punya pemain-pemain untuk melaju tak terkalahkan lagi. Liverpool, harus melakukan hal yang sama. Ini menjadi tugas berat bagi tim yang belum pernah merasakan gelar juara liga," kata mantan striker Liverpool, Robby Fowler, dilansir Express.

"Tekanan, ekspektasi, otomatis meningkat saat Anda ada di Atas dalam jarak yang bisa disentuh," lanjutnya.

Beda dengan Fowler, gelandang Liverpool, Xherdan Shaqiri, yakin skuatnya bisa mengatasi tekanan yang ada sekarang.

Winger Liverpool, Xherdan Shaqiri.

Shaqiri merasa para pemain Liverpool saat ini memiliki mental baja untuk jadi juara. Terlebih, kualitas para pemain Liverpool merata di semua lini.

Krisis yang dialami di lini belakang, disebut Shaqiri, bisa diatasi oleh Liverpool dan kembali bangkit.

"Kami akan bangkit di akhir pekan nanti. Saya rasa, kami punya cukup pemain untuk melakukannya. Musim ini, skuat kami begitu dalam. Banyak pemain yang berkualitas di sini," jelas Shaqiri.

Menarik memang, sebab fenomena yang dialami Liverpool membuat jantung para penggila Premier League berdetak makin kencang. Usai kekalahan dari ManCity, prediksi soal siapa juara Premier League makin liar.

Ada yang berpikiran Liverpool akan gagal. Tak sedikit pula yang masih percaya Liverpool bisa menjuarai Premier League. Menarik disimak, dan patut ditunggu apakah Liverpool bisa bangkit di akhir pekan nanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya