Kata Guardiola dan Klopp soal Pelatih yang Suka Memata-matai Lawan
VIVA - Manajer Leeds United, Marcelo Bielsa, tengah dilanda kontroversi karena kerap memata-matai lawannya jelang pertandingan. Aksinya tersebut pun mendapat komentar dari Josep Guardiola dan Juergen Klopp.
Eks pelatih Lazio dan Timnas Argentina tersebut mengaku selalu mengirim salah satu stafnya untuk memata-matai lawannya. Bahkan, Bielsa melakukan itu dengan sangat detail.
Terbaru, dia memata-matai Derby County yang diasuh oleh Frank Lampard. Hasilnya, Leeds sukses memenangkan laga dengan skor 2-0, dan Lampard pun mengecam tindakan Bielsa berserta stafnya.
Namun, Bielsa menilai semuanya berjalan dengan profesional dan tak melanggar aturan. Bahkan, dia sempat mengundang wartawan untuk mempresentasikan proses dirinya ketika memata-matai lawan-lawannya dengan terperinci dan detail.
Hal tersebut malah membuat media di Inggris serta pelatih-pelatih lainnya kagum dengan cara kerja Bielsa. Terkait hal itu, Guardiola tak mau sepenuhnya menyalahkan aksi mata-mata ala Bielsa.
"Jika saya mengagumi dia sebelumnya dan dia telah melakukan itu [memata-matai lawan], jadi kenapa saya harus mengubah opini saya? Saya melihat cuplikannya [presentasi Bielsa], saya tak melihat seluruh konferensi pers itu," kata Guardiola di fourfourtwo.
"Tak ada satu pun pelatih di dunia yang memiliki jumlah informasi sebanyak yang dia dapatkan untuk setiap pertandingan, untuk setiap pemain, untuk setiap pergerakan. Dalam dunia ini, cara kerja dia memang unik. Di negara-negara lain, semua tim melakukan itu [memata-matai lawan]," lanjutnya.
Berbeda dengan Guardiola, Klopp memahami niat Bielsa di balik tindakannya tersebut tapi merasa hal itu tak perlu dilakukan. Walaupun, manajer Liverpool ini mengakui Bielsa adalah sosok pelatih hebat.
"Saya bisa memahami bahwa dia menginginkan semua informasi, kami semua menginginkan itu, tapi kami harus terima ketika tak mendapatkannya," kata Klopp.
"Itu [presentasi Bielsa] luar biasa, tak perlu diragukan lagi, dia adalah pelatih hebat dan model luar biasa dengan gaya infentif. Dia mempersiapkan diri dengan sangat baik, dan saya sangat menghargai dia, tapi seharusnya itu tak terjadi," tuturnya. (one)
