MU Berduka, Gurunya Giggs-Beckham-Scholes Meninggal Dunia

Eric Harrison (kedua dari kanan) saat masih menjadi manajer tim muda MU
Sumber :
  • Twitter/@ManUtd

VIVA – Kabar duka datang dari Manchester United. Mantan pelatih tim junior Setan Merah, Eric Harrison, meninggal dunia di usia 81 tahun, Rabu 13 Februari 2019 waktu Inggris.

Kisah Andik Vermansah, Sempat Jadi Rebutan Klub Top Dunia Kini Terseok-seok di Liga 2

Nama Harrison mungkin tak lebih terkenal manajer legendaris MU, Sir Alex Ferguson. Akan tetapi, Harrison juga punya peran penting menciptakan Class of 92 serta kesuksesan MU di awal era Premier League.

Lewat sentuhannya juga lahir legenda-legenda hidup MU yang tergabung dalam Class of 92 seperti Gary Neville, Phil Neville, Ryan Giggs, Paul Scholes, Nicky Butt, dan tentunya David Beckham. 

Legenda Arsenal Ungkap Alasan Memilih Paul Scholes daripada Steven Gerrard

Lewat situs resmi klub, manutd.com, MU mengonfirmasi meninggalnya Harrison dan menyatakan belasungkawa atas kepergiannya.

"Dengan sangat sedih kami melaporkan bahwa mantan pelatih tim muda kami, Eric Harrison, meninggal dunia hari Rabu di usianya yang ke-81," bunyi pernyataan resmi MU di situs resmi.

Tampil di Paris Fashion Week, Kenapa Victoria Beckham Gunakan Tongkat?

Sementara itu, Ferguson juga ikut memberikan kehormatan kepada mantan rekannya. Menurut Ferguson, sosok Harrison adalah manajer yang punya cara tersendiri untuk mendidik para pemain muda. Manajer legendaris MU juga tahu bahwa tidak ada yang memiliki cara seperti yang dimiliki Harrison, saat menangani tim junior MU.

"Kontribusi Eric terhadap sepakbola bukan hanya di Manchester United sangat luar biasa. Saat saya datang sebagai manajer, saya cukup beruntung memiliki Eric sebagai staf pengembangan pemain muda. Jadi, saya melihat pekerjaan yang dia lakukan. Tak hanya di Class of 92, tapi dengan semua pemain muda," ucap Ferguson.

"Dia adalah seorang guru. Eric memberikan jalan dan pilihan kepada para pemain. Dan, hanya dia yang bisa melakukan itu semua melalui kerja keras dan pengorbanannya. Dia mampu memberikan pendidikan kepada para pemain muda, yang membuatnya menjadi salah satu manajer terhebat di zaman kami," katanya. (baw)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya