- Standard.co.uk
VIVA – Memasuki fase akhir Premier League, persaingan untuk memperebutkan gelar juara semakin ketat. Pertarungan mengerucut pada dua tim, yakni Manchester City dan Liverpool.
Sejak beberapa pekan terakhir, kedua tim silih berganti untuk merebut puncak klasemen. Selisih poinnya pun hanya terpaut kurang dari tiga poin.
Menilik sisa pertandingan di akhir musim, baik Liverpool dan ManCity masih akan bertemu dua klub besar yang bisa menjegal mimpi mereka untuk meraih juara.
The Reds masih akan bersua Tottenham Hotspur dan Chelsea. Sementara The Citizens juga masih bertemu Tottenham dan Manchester United. Selain dua tim tersebut, kedua tim hanya akan bersua klub-klub yang levelnya di bawah. Namun, itu tetap berpotensi membahayakan.
Melihat jadwal tersebut, menurut mantan pemain Liverpool, Jamie Redknapp, persaingan kedua tim tak akan terjadi hingga akhir musim. Pemenangnya sudah bisa diketahui pada April mendatang dengan Derby Manchester menjadi penentunya. Sebab, laga itu menjadi yang paling berpotensi bagi The Citizens untuk kehilangan poin.
"24 April, laga MU versus ManCity akan menjadi laga di mana gelar juara bisa ditentukan. Tak peduli yang terjadi, Liverpool sudah melakukan perkembangan pesat pada performanya," kata Redknapp dikutip Mirror.
Ditambahkan eks manajer Liverpool, Graeme Souness, hingga saat ini juara masih belum bisa diprediksi. Namun, dia merasa beruntung bisa melihat mantan tim asuhannya itu menjadi penantang kuat juara musim ini.
"Betapa beruntungnya kami bisa melihat persaingan ini dan merasakan dua tim terbaik saling sikut dalam perebutan gelar juara. Mereka adalah dua tim spesial yang akan ditakuti di Eropa," ungkap Souness. (one)
