- Twitter/@LFC
VIVA – Liverpool kembali harus gigit jari. Mereka gagal juara Premier League, meski sempat unggul tujuh angka dari Manchester City di tengah musim 2018/19.
Ada beberapa momen yang membuat Liverpool gagal juara. Dan, beberapa momen tersebut merupakan penyebab utama dari kegagalan Liverpool mengakhiri puasa gelar kompetisi kasta tertinggi Inggris.
Pertama, kekalahan Liverpool dari Manchester City, 3 Januari 2019. Duel yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan ManCity itu, membuat keunggulan poin Liverpool terpangkas.
Kemenangan atas Liverpool, membuat ManCity hanya berjarak empat poin saja. ManCity kembali diuntungkan ketika Liverpool ditahan imbang dalam dua pertandingan beruntun, menghadapi Leicester City dan West Ham United.
Kemudian, 24 Februari 2019, Liverpool kembali terpeleset karena ditahan imbang Manchester United. Puncaknya, di derby Merseyside melawan Everton, 3 Maret 2019.
Dalam duel itu, kemenangan dibutuhkan Liverpool demi menjaga asa juara. Sayang, Liverpool hanya mampu main imbang tanpa gol dengan Everton.
"Jelas, kami mendapat keberuntungan di beberapa momen, pun dengan Manchester City. Tapi, kami tak beruntung saat melawan ManCity. Kami beruntung bisa cetak gol saat pertemuan pertama melawan Everton, terakhir ketika jumpa Newcastle United. Bisa saja, dua duel itu berakhir imbang," kata manajer Liverpool, Juergen Klopp, dikutip Metro.
Di tengah musim, Liverpool sempat dihantam berbagai masalah seperti cedera dan adanya penurunan performa bombernya, Mohamed Salah serta Sadio Mane.
Penurunan performa mereka dianggap jadi biang keladi mengapa Liverpool sulit menang usai periode boxing day.
"Musim berlangsung begitu panjang dan keras. Anda harus berurusan dengan grafik menurun. Kami selalu tampil kompetitif. Tapi, nyatanya ManCity yang bisa menyabetnya (gelar juara) karena memang unggul," ujar Klopp.