- Rui Vieira/AP
VIVA – Mantan manajer Arsenal, Arsene Wenger mengomentari hukuman UEFA kepada Manchester City. Wenger menilai ManCity memang pantas mendapatkannya, sebab menurutnya, The Citizens selama ini tidak sportif.
Wenger sempat menjadi korban belanja besar-besaran ManCity. Sejumlah pemain The Gunners mendua dengan tawaran yang diajukan ManCity.
Emmanuel Adebayor, Samir Nasri, Gael Clichy dan Bacary Sagna, merupakan beberapa pemain Arsenal yang 'dijarah' ManCity dari Emirates Stadium.
"Keyakinan saya adalah bahwa olahraga adalah tentang mencoba untuk menang dengan menghormati aturan. Jika ada yang melanggarnya maka itu bukan olahraga lagi. Saya sejak dulu mendukung aturan finansial bagi klub agar mereka berkembang sesuai kemampuannya," kata Wenger, dikutip Mirror.
"Jadi jika ada klub yang mencoba mencuranginya dengan cara yang legal, mereka harus dihukum. Semua yang terjadi di papan klasemen tidak lepas dari siapa pemilik klub tersebut, jarak klub kaya dengan miskin semakin lebar," sambungnya.
Sebelumnya, ManCity dihukum UEFA setelah melanggar aturan financial fair play dengan memanipulasi data keuangan sejak 2012 hingga 2016. UEFA menjatuhkan sanksi dua tahun larangan tampil di kompetisi Eropa dan denda 30 juta euro.
Bukan cuma itu, imbas dari hukuman UEFA, ManCity bisa kehilangan gelar mereka di kompetisi domestik. Sebab, Premier League juga bakal menggelar penyidikan.
Bila terbukti bersalah dan melanggar aturan dari Premier League, sesuai regulasi yang ada, maka ManCity bisa dikenai sanksi pengurangan poin. Kebetulan, sesuai laporan UEFA, mereka disangkakan melakukan pelanggaran pada 2012 sampai 2016, dan di 2014 The Citizens meraih gelar.
Tak cuma itu, ManCity bisa saja menerima sanksi berupa turun kasta hingga ke League Two atau kasta keempat liga Inggris.
Andai itu menjadi kenyataan, maka sungguh beruntung Liverpool. Dalam satu musim ini mereka bisa mendapatkan dua gelar. Pertama dari hibah atas sanksi ManCity dan kedua melalui perjuangan di musim ini.
Sebagai usaha, City telah mengatakan bakal melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga agar UEFA membatalkan hukuman itu.
