- twitter.com/manutd
VIVA – Sikap sportif ditunjukkan oleh Manchester United. Mereka menolak, status Premier League dibatalkan dan tanpa juara menyusul pernyataan dari bos West Ham, Karren Brady, yang menyikapi krisis akibat virus corona COVID-19.
Belakangan, pernyataan Brady memancing kontroversi dari sejumlah kalangan. Brady menolak jika musim 2019/20 dihentikan dan status juara diberikan langsung ke Liverpool, andai Premier League berhenti total.
Sejumlah klub, termasuk pemilik West Ham, meradang dengan pernyataan wanita 50 tahun tersebut.
Masukan Brady cukup tak masuk akal. Pun, ada indikasi tak menghormati perjuangan klub-klub yang sudah berkompetisi sepanjang periode 2019/20.
Hingga akhirnya, dalam rapat darurat Premier League, tercapai kesepakatan, musim 2019/20 dilanjutkan hingga selesai.
MU termasuk klub yang mendukung opsi kompetisi dilanjutkan. Mereka tak mau gelar juara yang hampir disabet Liverpool jadi nol alias tak diakui.
Executive Vice Chairman MU, Ed Woodward, dilansir The Athletic, berada di barisan terdepan klub untuk menentang ide tersebut. Woodward merasa, andai masukan Brady disetujui, maka Premier League telah berlaku tak adil.
Terlebih, MU juga punya kepentingan di musim ini. Mereka masih berkesempatan menembus zona Liga Champions karena hanya terpaut tiga poin dari Chelsea yang ada di posisi keempat.
Pun, MU sebenarnya juga sudah aman. Sebab, Manchester City di musim depan tak boleh ikut Liga Champions karena disanksi UEFA atas pelanggaran berat melanggar aturan Financial Fair Play. Meski sedang banding, hukuman ManCity bisa saja berlaku secepatnya.
Baca juga:
Dasar Bandel, Bintang Spurs dan ManCity Gelar Pesta saat Krisis Corona
Pengalaman Mengerikan Bos Italia, Lihat Truk Mayat Korban COVID-19
