FOKUS: ManCity vs MU, Derby yang Turun Gengsi
- The Irisih Sun
VIVA – Perseteruan dua klub elite kota Manchester berlanjut. Ya, kali ini Manchester City dan Manchester United bakal kembali bentrok dalam pertemuan kedua babak semifinal Piala Liga Inggris 2019/2020. The Citizens punya peluang lebiih besar. Akan tetapi, Setan Merah tentu takkan mengalah begitu saja dengan rival sekota.
Musim ini, City dan MU saling mengalahkan. Di ajang Premier League 2019/2020, The Red Devils lebih dulu mempecundangi City. Tepatnya pada 7 Desember 2019, pasukan Ole Gunnar Solskjaer mampu menumbangkan City saat bertandang ke Etihad Stadium, dalam laga pekan ke-16.
Gol penalti Marcus Rashford menit 23 dan sumbangan Anthony Martial, memastikan kemenangan 2-1 sekaligus mengklaim poin penuh yang dicuri MU dari markas City.
City tak tinggal diam. Misi balas dendam pun dipasang Pep Guardiola saat timnya harus berjumpa kembali dengan MU di semifinal Piala Liga Inggris.
Sergio Aguro cs berhasil menginjakkan kakinya di partai semifinal, usai menyingkirkan klub League One (Divisi Tiga Liga Inggris), Oxford United. Sementara itu, MU juga menggenggam tiket empat besar usai menggilas klub League Two (Divisi Empat Liga Inggris), Colchester United.
Benar saja, target yang dipasang The Sky Blues balas menghantam MU menjadi kenyataan. Melawat ke Old Trafford dalam laga leg 1, City sukses mempecundangu MU dengan skor meyakinkan 3-1. Sumbangan gol Bernardo Silva, Riyad Mahrez, dan gol bunuh diri Andreas Pereira, hanya bisa dibalas satu gol oleh MU lewat aksi Rashford.
Kemenangan dengan selisih dua gol yang dipetik City di markas MU, membuat peluang ke partai final terbuka begitu lebar. Pemegang enam gelar Premier League (tiga gelar diantaranya masih di First Division) hanya membutuhkan hasil imbang untuk memastikan satu tempat di laga puncak.
Sementara bagi MU, David De Gea cs harus menang setidaknya tiga gol tanpa balas, atau berselisih empat gol. Jelas, target menjungkalkan City di rumahnya sendiri takkan mudah. Lantas, bagaimana persiapan kedua tim jelang duel nanti?
Kekuatan Penuh
Solskjaer tentu tahu bahwa tugasnya membawa MU lolos ke final takkan berjalan dengan mudah. Sebab selain akan bertandang ke markas lawan, MU juga mengalami defisit dua gol. Di sisi lain, juru taktik armada Manchester Merah mengetahui bahwa Guardiola akan merotasi pemainnya.
Bakal absennya beberapa pemain andalan City, Solskjaer diprediksi bakal mengambil kesempatan itu. Legenda hidup MU ini sepertinya bakal menurunkan skuat terbaiknya dalam laga nanti, minus Rashford yang masih mengalami cedera.
Soal kondisi para pemainnya, Solskjaer paham jika ada beberapa pemain yang memang senantiasa masuk dalam tim utama, dan mengalami kelelahan. Namun, eks pelatih Molde dan Cardiff City mengatakan ia yakin pasukannya selalu siap untuk menghadapi laga-laga krusial.
"Kami membutuhkan semua pemain. Tapi tentunya, beberapa pemain terlalu banyak tampil," ucap Solskjaer dikutip Manutd.com.
Meskipun tertinggal agregat 1-3, Solskjaer tetap tak merasakan beban menghadapi laga nanti. Oleh sebab itu, Solskjaer akan menginstruksikan pasukannya untuk tampil lebih seimbang.
Menguasai bola dengan maksimal adalah kunci menurut pria 46 tahun ini. Sebab dalam pengalamannya, Solskjaer tahu jika City begitu berbahaya saat menekan dan melakukan serangan
"Kami merasa sedikit lebih ringan. Tetapi, kami tidak bisa hanya bertahan saat pergi ke sana (Etihad Stadium). Kami harus mencoba menjaga bola dengan baik yang tentuk tidak mudah. Karena, mereka pandai menekan. Sehingga, kami harus melakukannya dengan sempurna," kata Solskjaer.
Jadi Tak Gereget?
Sebelum City berhadapan dengan Fulham di ajang Piala FA pekan lalu, Guardiola sempat menyebut bahwa ia akan mengisitirahatkan beberapa pemainnya. Jadwal padat dan lawan berat, memaksa mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini memutar otaknya.
Tak memainkan beberapa pemain inti, tentu saja membuat pertandingan sarat gengsi ini jadi kurang gereget. Sebab di sisi lain, Solskjaer diprediksi bakal mengandalkan para pemain utamanya setelah mengetahui Guardiola melakukan rotasi.
Guardiola jelas tak mau ambil risiko. Sebab, City yang hampir tertutup peluangnya untuk menjuarai Premier League musim ini, bakal berkonsentrasi penuh di Liga Champions. Namun, lawan yang akan dihadapinya di babak 16 besar bukanlah lawan yang lembek. Ya, City akan jumpa pemegang 13 gelar juara kompetisi elite Benua Biru, Real Madrid.
Bukan cuma menghadapi Madrid, City juga punya jadwal yang cukup padat sebelum melakoni laga berat melawan Madrid. Ini lah yang jadi alasan utama mengapa Guardiola akan banyak menyimpan pemain andalannya.
"Saya akan memainkan pemain yang tidak bermain di Sheffield (United) melawan Fulham. Kemudian saat melawan (Manchester) United saya akan memainkan pemain yang tidak bermain pada hari Minggu (melawan Fulham). Saya cukup banyak memutar (otak) untuk membuat semua pemain terlibat," kata Guardiola dikutip Mancity.com.
Namun demikian, Guardiola memastikan bahwa City bakal tetap tampil menyerang seperti biasanya. Kekalahan di kandang dari MU Desember lalu, memberikan banyak pelajaran baginya. Meski punya kualitas pemain yang lebih unggul, Guardiola sama sekali tak menganggap remeh pasukan muda MU.
"Kami harus berhati-hati dengan kemampuan mereka, serangan balik, dan dengan bagaimana mereka bermain jika kami memberikan mereka melakukannya. Kami harus bertaha dengan baik. Mereka tidak punya alasan untuk kalah dan mereka akan menyerang," ujar Guardiola melanjutkan.
"Kami tahu, hasil terbaik adalah tidak untuk dipertahankan. Tetapi, kami harus mencetak banyak gol," katanya.
Jadi, siapakah yang akan melenggang ke babak final? Mampukan armada Manchester Biru yang berstatus juara bertahan bisa mengamankan trofi Piala Liga Inggris musim ini?
Atau, Solskjaer bersama MU yang akan kembali menjungkalkan City di Etihad? Jawabannya hanya akan ada dalam laga leg 2 antara City kontra MU di Etihad Stadium, Minggu 30 Januari 2020.