Yang Berbahaya dari Arsenal Era Mikel Arteta Menurut Jose Mourinho

Pertandingan Tottenham Hotspur vs Arsenal
Sumber :
  • twitter.com/arsenal

VIVA – Manajer Tottenham Hotspur mengakui Arsenal bermain bagus saat bentrok di Tottenham Stadium dalam lanjutan Premier League, Minggu malam WIB 12 Juli 2020. Namun, mereka tetap dipaksa kalah oleh tuan rumah dengan skor 2-1.

Bom Transfer Arsenal! Arteta Siap Rekrut Bintang Chelsea Idamannya

Catatan statistik pertandingan menunjukkan Arsenal lebih dominan dalam penguasaan bola. Pierre-Emerick Aubameyang dan kawan-kawan mencatatkan 63 persen.

(Baca juga: Tottenham Hotspur Vs Arsenal, Dominasi Berakhir Kesedihan)

Buang Kutukan 0 Trofi, Harry Kane Harus Bawa Bayern Munich Juara Liga Champions

Arsenal bahkan bisa unggul lebih dulu melalui Alexandre Lacazette pada menit 16. Tapi, selang tiga menit kemudian, Tottenham membalas lewat gol Son Heung-min yang berawal dari blunder bek Arsenal.

Lalu di pengujung pertandingan, Tottenham berhasil berbalik unggul. Sundulan Toby Alderweireld meneruskan sepak pojok berhasil membuat bola meluncur mulus ke dalam gawang Arsenal.

5 Fakta Menarik Bayern Munich Usai Singkirkan Arsenal di Liga Champions

Usai pertandingan, Mourinho memuji sentuhan manajer Arsenal, Mikel Arteta. Datang menggantikan Unai Emery yang dicepat, tapi sudah bisa memberikan dampak positif.

"Saya pikir permainan Arsenal lebih taktis. Mikel menemukan cara bagaimana mereka bermain dan menjadi stabil. Mereka membaik," ujar Mourinho, dikutip dari Sky Sports.

(Baca juga: Mikel Arteta Klaim Arsenal Bikin Anak Asuh Jose Mourinho Tak Berkutik)

Yang paling berbahaya dari permainan Arsenal melawan Tottenham adalah bek sayap yang diisi Kieran Tierney dan Hector Bellerin. Keduanya mampu memberi tekanan ke lini pertahanan anak asuhnya.

Beruntung kedisiplinan pemain Tottenham dalam menjaga lini pertahanan amat bagus. Sehingga segala upaya dari Tierney dan Bellerin masih bisa diredam.

"Berapa kali Tierney dan Bellerin mencapai bagian sepertiga akhir lapangan? Saya pikir kami bisa mengontrolnya," tutur pria berjuluk The Special One tersebut.

"Bahkan di babak kedua, ketika mereka lebih banyak menguasai bola dibanding kami. Tapi, kami masih cukup nyaman berada dalam situasi tersebut," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya