Transfer Cavani: Pembelian Panik yang Sangat Aneh

Penyerang baru Manchester United, Edinson Cavani, saat masih berseragam Paris Saint-Germain (PSG)
Sumber :
  • Instagram/@cavaniofficial21

VIVA – Legenda Manchester United, Paul Scholes mengakui heran dengan langkah mantan klubnya mendatangkan striker veteran, Edinson Cavani. Dia menyebutnya transfer ini merupakan pembelian panik yang sangat aneh.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Brighton vs Manchester City di Premier League

Setan Merah mengamankan penyerang asal Uruguay itu dengan status bebas transfer pada hari-hari terakhir bursa transfer. Scholes menyebut Cavani sebagai pembelian panik setelah MU memulai musim yang buruk.

Baca: Bisa Selevel Ronaldo dan Messi, Scholes Minta MU Boyong Haaland

5 Fakta Menarik Arsenal Usai Pesta Gol ke Gawang Chelsea di Premier League

Scholes tidak yakin apa yang bisa ditawarkan Cavani yang saat ini sudah berusia 33 tahun. "Kami harus menunggu dan melihatnya," kata Scholes seperti dilansir Tribal Football, Selasa 13 Oktober 2020.

"Jelas pada masanya, dia penyerang tengah berkualitas tinggi. Tidak ada keraguan tentang itu. Tapi saat ini dia berusia 33 tahun, sepertinya dia tak lama lagi akan pensiun. Dia tidak banyak bermain untuk PSG musim lalu."

Prediksi Pertandingan Premier League: Brighton vs Manchester City

Baca: MU Temukan Pengganti Ideal untuk Antisipasi Pogba Hengkang

Saat masih muda, kualitas Cavani tidak diragukan lagi. Tapi saat ini usia mantan bomber PSG dan Napoli itu sudah tidak muda lagi. Dan yang membuat Scholes heran, MU berani mengikatnya dengan kontrak 2 tahun.

"Lima, enam tahun lalu, dia pemain yang hebat, dia mungkin akan membawa MU ke level berikutnya. Tapi saya tidak yakin dia akan membawa MU ke level berikutnya sekarang," jelas Scholes.

Baca: Loh, Baru Gabung Tapi Pemain Muda MU Sudah Rencanakan Cabut

"Cavani seharusnya menjadi pinjaman sesaat. Transfer ini harusnya hanya pinjaman 2-3 bulan untuk melewati periode yang sulit. Saya melihat Cavani sebagai pemain seperti itu, bukan pada usia 33 datang untuk menandatangani kontrak dua tahun. Saya merasa sangat aneh."

"Mirip dengan apa yang dilakukan Henrik Larsson. Penyerang tengah yang brilian, berusia 33, 34 tahun, dia hanya mengisi sedikit celah untuk kami, itulah yang kami butuhkan," lanjut Scholes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya