- twitter.com/ManUtd/
VIVA – Federasi Sepakbola Inggris (FA) mendakwa striker Manchester United, Edinson Cavani telah melakukan tindakan rasisme. Dia melakukan itu lewat unggahan di Instagram.
Dakwaan FA itu masih bisa disanggah oleh Cavani. Tapi, striker asal Uruguay tersebut cuma diberi waktu dua pekan untuk memberi bantahan kepada FA.
Awal dari masalah Cavani adalah unggahan Instastory-nya usai menjadi pahlawan kemenangan MU atas Southampton akhir November 2020 lalu. Ada ucapan selamat yang kemudian dia balas.
Sayangnya, ada satu balasan dia kepada suporter yang dianggap bernada rasisme. Dia menuliskan kata 'negrito' yang kemudian membuat dia kini tersandung masalah.
Ketika unggahan tersebut membuat heboh media sosial, Cavani langsung menghapusnya. Tapi laporannya sudah masuk ke FA.
"Manchester United dan seluruh pemain kami sepenuhnya berkomitmen terhadap perang terhadap rasisme. Kami terus bekerja sama dengan FA dan organisasi lainnya," demikian pernyataan resmi MU.
"Kami membaca keputusan FA hari ini yang menuntut Edinson Cavani atas balasan di media sosial usai pertandingan melawan Southampton. Edinson dan klub sudah menegaskan tidak ada maksud jahat di balik pesan itu."
Dalam keterangannya, Cavani menerangkan kata 'negrito' tidak dimaksudkan untuk rasisme. Karena di Uruguay kata tersebut sering digunakan sebagai kata ganti sayang.