Edinson Cavani Bongkar Resep Rahasia Jadi Striker Tajam

Selebrasi Edinson Cavani usai cetak gol ke gawang Southampton.
Sumber :
  • Twitter: Manchester United

VIVA – Striker gaek Manchester United, Edinson Cavani membongkar resep rahasia bagaimana dirinya bisa menjadi sebagai ujung tombak yang tajam dalam mencetak gol. Menurutnya, hal yang harus pertama dilakukan menguasai keahlian dalam mengantisipasi arah bola.

Komdis FIFA Skors 4 Pemain Uruguay Terkait Insiden di Piala Dunia 2022

Cavani yang bergabung dengan MU secara gratis pada deadline day bursa transfer musim panas 2020 merupakan penyerang subur. Dia menjadi salah satu yang rajin mencetak gol, baik di level klub maupun tim nasional.

Bahkan, saat bersama Setan Merah saat ini, Cavani sudah mampu mencetak empat gol di Premier League, kendati bukan menjadi pilihan utama. Akan tetapi, naluri golnya kerap dibutuhkan skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer ketika mereka sudah mengalami kebuntuan dalam menembus pertahanan lawan.

Laga Sengit Grup H Piala Dunia 2022: Uruguay Vs Korea Selatan Berakhir Tanpa Pemenang

Reputasi pemain asal Uruguay itu sebagai striker haus gol sudah tidak bisa diragukan lagi. Dia pun membeberkan bagaimana dirinya bisa menjadi penyerang maut dan mampu merasakan gol setiap diturunkan ke lapangan.

"Dalam banyak kesempatan, ada banyak striker yang mencetak gol dari posisi yang lebih statis. Bola datang pada mereka, mereka bisa menyelesaikan dengan baik, dan mereka mencetak gol," ujar Cavani, seperti dikutip United Review, Selasa 26 Januari 2021.

Sevilla Vs Valencia, Duel Sengit Sampai Wasit Tiup Peluit Panjang

Photo :
  • twitter.com/ManUtd/

"Tetapi, ada juga tipe striker lain yang memiliki kemampuan untuk merasakan dan mengantisipasi ke mana tujuan operan atau bola di belakang mereka atau saat umpan terobosan dikirimkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Cavani mengakui, bahwa dirinya lebih mengantisipasi bola yang datang padanya melalui intuisi. Selanjutnya, dia juga melihat pergerakan rekan setimnya ke mana akan mengoper bola.

"Saya sudah bekerja keras dalam mengantisipasi setiap bola yang datang dengan intuisi dan melihat rekan setim saya ke mana mereka akan mengoper. Setelah itu, saya melihat bek lawan dan bagaimana mereka bergerak agar saya bisa berlari atau bergerak yang menguntungkan saya," ucapnya.

"Itu adalah sesuatu yang Anda harus latih dan itu juga adalah pertanyaan tentang fokus serta konsentrasi pada apa yang Anda lakukan. Jadi, bukan hanya melakukannya secara natural," tutur striker berusia 33 tahun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya