- BT Sport
VIVA – Manchester City akhir menyegel gelar juara. Mereka sudah tidak mungkin lagi dikejar oleh semua rival di Premier League musim ini.
Terakhir, MU yang berpotensi menyalip Tapi pada Selasa malam 11 Mei 2021, mereka pun tumbang di tangan Leicester City. Menyisakan tiga pertandingan dengan jarak 10 poin dari The Citizens, mustahil 'Setan Merah' mengangkangi sang rival.
Bagi ManCity, ini adalah titel ketiga dalam empat tahun terakhir. Pencapaian yang dianggap manajer Pep Guardiola sungguh luar biasa sebab dilakukan dalam kondisi amat sulit.
Bahkan Guardiola menyebut ini adalah gelar juara terberat baginya. Ya, apalagi kalau bukan karena dilakukan di situasi tidak normal akibat pandemi COVID-19.
"Ini adalah musim dan gelar Premier League yang sangat jauh berbeda. Ini merupakan yang terberat," kata Guardiola.
- Instagram/@mrpepguardiola
"Kami akan mengenang ini atas cara memenangkannya. Saya bangga sebagai manajer. Dengan segala kesulitan, kami bisa konsisten," sambungnya dikutip Goal.
Sebagai gambaran, di masa pandemi ini tim memang melakukan hal yang jauh berbeda dari sebelumnya. Mereka dihadapkan dengan jadwal yang sangat ketat.
Mereka juga harus mengikuti protokol kesehatan sebelum, ketika, dan usai pertandingan. Belum lagi kondisi tim yang kadang labil akibat dihantam COVID-19.
Sementara manajer MU, Ole Gunnar Solskjaer memberikan ucapan selamat kepada ManCity. Dalam kesempatan itu dia juga membahas soal kedalaman skuad. Hal yang dianggap menjadi salah satu kunci sukses dari sang lawan meraih gelar musim ini sekaligus lolos ke final Liga Champions.
"Kita tahu, kalau mau bersaing dengan mereka, maka kami harus menguatkan skuad. Saya pun mengucapkan selamat kepada ManCity karena menjalani musim yang luar biasa," kata Solskjaer.
"Saya sejauh ini sangat senang dengan tim, karena masih bisa terus berjuang memburu ManCity di 10 hari sisa, mengingat mereka adalah yang terbaik di Eropa sekarang. Namun kami mau melanjutkan langkah, karena itu MU butuh skuad yang kuat musim depan," sambungnya.
