MU Tak Perlu Pecat Solskjaer, Kalah 0-5 Bukan Sekali Dialami

Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer.
Sumber :
  • independent.ie

VIVA – Desakan kepada manajemen Manchester United untuk memecat Ole Gunnar Solskjaer marak disuarakan di media sosial. Itu tak lepas dari kekalahan 0-5 saat menjamu Liverpool di Old Trafford Stadium dalam lanjutan Premier League.

Ole Gunnar Solskjaer Ungkap Ada Bintang Man Utd Bocorkan Rahasia Klub, Kenapa?

Mantan pemain MU, Phil Neville menyebut desakan itu terlalu mengada-ada. Alasannya, ini bukan kali pertama tim berjuluk Setan Merah mengalami kekalahan lima gol tanpa balas.

Dia sendiri yang pernah mengalaminya ketika MU dikalahkan Newcastle United di St Jame's Park pada musim 1996/1997. Tapi setelah itu, justru Setan Merah bisa bangkit dan meraih prestasi.

Erik ten Hag Bakal Kehilangan Rekrutan Terakhir Man Utd Ole Gunnar Solskjaer

Memang tak mudah menerima kekalahan telak bagi siapa pun yang terlibat di dalam tim, bahkan juga suporter. Tapi itu bukan berarti Solskjaer harus jadi korban pemecatan.

"Saya bermain dalam skuad MU yang kalah 0-5. Hal-hal ini terjadi dalam sepakbola. Saya pikir sensasionalisme dari segalanya sekarag ini sudah di luar kendali," kata Neville, dikutip dari The Sun.

Opini Berani Solskjaer: MU Tertinggal Jauh Jika Terus di Old Trafford

"MU kalah dalam pertandingan melawan Liverpool dengan skor 0-5. Ya, itu menyakitkan. Itu mungkin pukulan yang benar-benar memuakkan bagi semua orang yang pernah bermain, mendukung, atau terlibat di MU. Tapi, seolah-olah MU tidak pernah kalah 0-5 dalam sejarahnya," imbuhnya.

Manchester United vs Liverpool

Photo :
  • Twitter/@ManUtd

Sentil Suara Minor dari Twitter

Bagi Neville, kekalahan ini tak harus direspons dengan menyalahkan personal. Ketika dia kalah, semuanya melakukan evaluasi dan berhasil melakukan pembenahan.

Bedanya ketika itu belum ada suara-suara minor dari media sosial seperti Twitter. Di mana banyak orang merasa dirinya mampu melakukan yang terbaik untuk sebuah tim.

"Ini telah terjadi dan MU bangkit kembali dan memenangkan banyak hal. Saya kalah di St Jame's Park. Perbedaannya adalah, tidak ada satu miliar orang di Twitter yang berpikir mereka tahu yang terbaik. Tentang ini, itu, dan lainnya," tutur Neville.

Suara pemecatan menjadi mudah diucapkan di media sosial. Padahal jika di kehidupan nyata, persoalan seperti ini akan menjadi sangat aneh.

"Kita hidup di era di mana dianggap cukup normal untuk meminta orang dipecat. Yang menurut saya benar-benar luar biasa. Jia Anda berada di tempat kerja lain dan Anda masuk ke toko, lalu berkata, 'Saya ingin Anda dipecat, saya ingin Anda dipecat,' saya pikir Anda akan dilaporkan ke polisi,"

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya