VIVA – Kisruh ruang ganti Manchester United semakin menjadi-jadi. Sejumlah pemain dikabarkan resah dengan kehadiran manajer anyar Ralf Rangnick.
Isu yang berkembang, ternyata 11 pemain kini menjadi 'musuh' bagi pria asal Jerman tersebut. Mereka bahkan sudah bersiap untuk hengkang.
Laporan Mirror, para pemain tersebut bukan hanya kesal karena tidak mendapat banyak kesempatan bermain dari Rangnick, namun ada beberapa hal lain yang membuat mereka kehilangan kepercayaan.
Mereka menilai taktik dari Rangnick tidak tepat diterapkan dalam tim. Lalu ada juga yang kecewa dengan kualitas asisten dari mantan pelatih RB Leipzig itu.
Diketahui di MU Rangnick membawa tiga orang kepercayaan. Mereka adalah Chris Armas yang menjadi asisten manajer, lalu Ewan Sharp sebagai asisten dan analis, kemudian Sascha Lense menjadi psikolog tim.
Khusus untuk Armas, dari awal kedatanganya memang menimbulkan pertanyaan. Trek rekornya dinilai agak meragukan, meski selama ini menjadi orang kepercayaan Rangnick.
Armas pernah dipecat pada dari Toronto FC. Dia didepak pada musim panas lalu setelah klub MLS tersebut digasak DC United 1-7. Apesnya, itu merupakan kekalahan terbesar sepanjang sejarah klub.
Walau demikian, sebelumnya juga sempat mencuri perhatian karena berhasil mengangkat performa New York Red Bull. Dia membawa tim tersebut lolos ke play off dan tampil mentereng dengan mencatatkan diri sebagai yang tercepat dalam melakukan recovery bola di MLS.
Sebelumnya Armas juga sempat menjadi asisten Rangnick di New York pada 2018. Sehingga tak heran bila dia mewarisi filosofi permainan dengan pressing tinggi serta gaya menyerang langsung.
Penyakit Lama MU
Pada Senin kemarin MU mengalami kekalahan perdana di bawah Rangnick. Mereka takluk di kandang oleh Wolverhampton.
Hasil yang membuat MU masih belum bergerak di papan klasemen sementara Premier League. Mereka kini parkir di posisi tujuh dengan 31 poin dari 19 laga.
Manajer MU, Ralf Rangnick
- twitter.com/manutd
Selepas pertandingan, Rangnick pun membuat pengakuan kalau timnya tampil di luar harapan. Bahkan dia membeberkan kalau MU masih belum sembuh dari penyakit yang hinggap sejak masa kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer.
Kami terlalu mudah turun naik, banyak kesalahan tak perlu, dan memberikan keuntungan ke lawan,"kata Rangnick.
"Hari ini kami memperlihatkan masalah yang sama sekitar tiga atau empat pekan sebelum saya datang. Tidak mengembangkan DNA dengan atau tanpa bola. Kami terlihat masih tertinggal beberapa langkah," lanjutnya.
