- AP Photo/Dave Thompson
VIVA – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, secara kontroversial membandingkan kurangnya kesuksesan yang diraih skuad besutannya di Eropa dengan pengeluaran AS Roma asuhan Jose Mourinho.
Menurut Guardiola, Roma juga menghabiskan banyak uang, tapi mereka gagal lolos ke Liga Champions.
Namun, AS Roma berhasil melaju ke final Liga Konferensi Eropa 2021/22 usai mengalahkan Leicester dengan keunggulan agregat 2-1. Di final, Giallorossi akan menghadapi Feyenoord, pada 26 Mei mendatang di Tirana, Albania.
Pemain AS Roma rayakan kemenangan di Liga Konferensi Eropa.
- AP Photo/Andrew Medichini
Memang, setelah ManCity tersingkir dari Liga Champions usai dikalahkan Real Madrid secara dramatis, Guardiola dikritik karena dinilai kurang sukses di pentas kontinental.
Dia lantas menanggapi kritikan tersebut selama konferensi pers dengan membuat perbandingan yang agak aneh.
"Bagi saya, ini bukan masalah uang dan fans tidak menyadarinya. Roma juga telah menghabiskan banyak uang, tetapi mereka tidak berada di Liga Champions," ujar Guardiola, seperti dikutip Football Italia, Sabtu 7 Mei 2022.
Tidak jelas dari mana Guardiola mendapatkan data bahwa Roma melakukan belanja jor-joran. Pasalnya, pembelian termahal Roma musim ini hanya mendatangkan Tammy Abraham dari Chelsea dengan harga 40 juta euro.
Dibandingkan dengan musim sebelumnya, angka tersebut jelas lebih terjangkau. Apalagi, Abraham adalah pemain termahal kedua dalam sejarah AS Roma, setelah Patrik Schick yang bernilai 42 juta euro pada 2018.
Musim ini, Roma juga membeli Marash Kumbulla dari Verona dengan harga 26,5 juta euro, Eldor Shomurudov dari Genoa dengan harga 18 juta euro, Matias Vina dari Palmeiras dengan harga 13,6 juta euro, dan Rui Patricio dari Wolverhampton dengan harga 11,8 juta euro.
Sebagai perbandingan, ManCity telah menghabiskan 117,5 juta euro untuk mendatangkan Jack Grealish dari Aston Villa pada musim panas lalu, yang merupakan seorang pemain yang tampil dari bangku cadangan dalam tiga laga di fase gugur Liga Champions.
