Klub Premier League di Luar Nalar dan Tidak Cerdas

Logo Premier League
Sumber :
  • Premier League

VIVA Bola – Klub-klub Premier League agresif di bursa transfer. Tidak cuma di awal musim 2022/2023, tapi juga di pertengahan. Salah satunya adalah Chelsea.

Usai Liverpool, Giliran Man Utd Kena Ejek Negara Rangking Terbawah FIFA

Cara klub Premier League menggelontorkan uang ini dianggap di luar nalar dan tidak cerdas. Karena mereka seperti terlalu menghamburkan uang.

Mantan petinggi Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge heran dengan uang yang dikeluarkan, tapi trofi bergengsi, seperti Liga Champions susah untuk mereka dapatkan.

AC Milan Mulai Berani Belanja Pemain Mahal

Chelsea vs Southampton

Photo :
  • AP Photo/Kirsty Wigglesworth

"Sekarang ini, satu-satunya kompetisi yang masih hidup adalah Premier League. Inggris menghabiskan banyak yang dengan cara yang tidak cerdas dan tidak rasional," kata Rummenigge, dikutip dari Il Corriere dello Sport.

Arsenal Ingin Ulangi Sejarah 2002 di Old Trafford

"Negara-negara lain terus berjalan di tengah penderitaan keuangan dan skandal, tapi masih berhasil membawa pulang trofi," imbuhnya.

"Ini berarti Inggris membuat kesalahan gila. Pasar mereka di luar kendali."

Trofi Premier League

Photo :
  • Premierleague.com

Rummenigge memberi contoh kebijakan transfer Chelsea yang menurutnya absurd. Bagaimana tidak, meski belanja gila-gilaan pada Januari 2023, tapi performa tim tak membaik.

Skuad asuhan Graham Potter bahkan tercecer di urutan 10 klasemen Premier League. Memainkan 23 pertandingan, mereka baru punya 31 poin.

"Chelsea membuang ratusan juta euro pada bulan Januari 2023 untuk menemukan diri mereka di urutan 10 klasemen dan dengan hampir setengah poin dari pimpinan klasemen. Itu hal yang tidak masuk akal," tutur Rummenigge.

Rummenigge menganggap kesenjangan kompetisi negara lain dengan Premier League akibat globalisasi pasar. Sehingga uang yang dikeluarkan untuk membeli pemain jadi tak masuk akal.

"Globalisasi pasar telah menciptakan ketidakseimbangan yang menyakitkan. Dulu ada pasar nasional, uang beredar dalam sistem, kekayaan didistribusikan dengan lebih baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya