- Chelsea
VIVAnews - Pernah menjadi pencetak gol terbanyak Liga Inggris, Nicolas Anelka "hanya" mencetak 15 gol musim lalu. Bandingkan dengan torehan 25 gol yang diukirnya musim 2008/09.
Tapi, untuk ukuran assist musim lalu, merupakan yang terbaik sepanjang karier Anelka. Dalam beberapa pertandingan Chelsea, Anelka tak lagi menjadi target gol utama melainkan pemberi umpan rekan-rekannya.
Peran tersebut muncul ketika Chelsea melumat West Bromwich Albion, pekan lalu. Anelka mengaku tak masalah menjalankan peran baru tersebut.
"Saya senang dengan permainan saat ini. Tapi, saya juga selalu senang mencetak gol serta memberi assist karena saya menyukai kemenangan," ujarnya kepada situs Chelsea. "Ketika ingin menang, meski tak mencetak gol, Anda ingin membuat seseorang mencetak gol. Itulah yang saya lakukan pekan lalu."
"Sama saja rasanya mencetak gol atau memberikan assist. Jika menyukai sepakbola, Anda akan menyukai keduanya," lanjutnya.
"Saya mencoba lebih banyak mencetak gol dan menciptakan assist. Tapi, yang penting adalah kemenangan. Saya juga yakin kalau saya tak mencetak gol atau memberikan assist, seseorang akan melakukannya," kata Anelka lagi. "Inilah kekuatan Chelsea. Kami punya banyak pemain bagus dan semua orang bisa memberikan sesuatu di atas lapangan."
Dalam formasi 4-3-3, Anelka bermain sebagai pendamping striker utama Didier Drogba. Hasilnya, Drogba sukses menggondol Sepatu Emas musim lalu.
"Saya pernah bermain di depan, di kiri, di kanan, dan saya juga pernah bermain di belakang striker. Saya menyukainya, saya benar-benar menyukai permainan saya sekarang," imbuhnya.
"Saya lebih suka bermain di kanan,kiri atau di belakang striker. Saya biasanya bermain sebagai striker, tapi tak lagi seperti itu. Saya ingin berubah, saya ingin mengembangkan posisi baru yang saya tempati sejak bergabung ke
Chelsea," tutur Anelka.
"Inilah kenapa saya ingin bermain selama mungkin karena saya sudah 10 tahun bermain sebagai penyerang utama. Sekarang saya ingin mengubah sesuatu dan dengan posisi baru ini masih banyak yang harus saya lakukan. Itulah kenapa saya ingin bermain lebih sering."
"Pemain harus mengubah cara bermain mereka saat berusia di atas 30an. Terlebih di Inggris karena sepakbola di sini begitu mengandalkan fisik dan kecepatan serta banyak kontak. Anda tak lagi seperti saat muda dulu, jadi Anda harus beradaptasi. Inilah yang ingin saya lakukan," pungkas penyerang berusia 31 tahun ini. (Goal)
Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini
Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.
