Negosiasi Media dan Premier League Deadlock

Logo Liga Inggris
Sumber :
  • soccerlens.com

VIVAnews - Pemberitaan seputar Premier League yang mulai bergulir 13 Agustus mendatang terancam terganggu. Pemicunya adalah keputusan pengelola liga menghentikan pembicaraan soal pembatasan peliputan dengan koalisi media. 

Dalam beberapa bulan terakhir ini, pihak Premier League dan Football League telah bernegosiasi dengan pihak media dari surat kabar dan kantor berita. Mereka membahas aturan yang akan diterapkan saat meliput pertandingan.

Pihak media tergabung dalam Koalisi Media. Organisasi yang bertaraf internasional ini dihuni oleh berbagai media besar seperti, Associated Press (AP), Reuters, AFP, Asosiasi Wartawan Inggris, dan Surat Kabar Inggris.

Koalisi ini berniat melindungi hak pencari berita dalam peliputan terhadap kejadian-kejadian besar, termasuk sepakbola. Sayang, upaya tersebut  menemui jalan buntu setelah liga menghentikan negosiasi sejak Rabu lalu.

Menurut Koalisi Media seperti dilansir yahoo.com, liga kemudian menerbitkan 'kontrak akses' yang membatasi kebebasan dalam pemberitaan. Aturan inilah yang sejak awal coba dikritisi oleh koalisi media kepada pengelola liga.  "Kontrol ini memaksakan batasan yang sangat ketat bagi kegunaan konten berita yang diproduksi di lapangan sepak bola," uajr Koalisi Media.

Lebih lanjut, koalisi media menyatakan kalau aturan yang diterapkan mencakup kontrol liga terhadap kapan dan bagaimana berita diterbitkan di dunia maya. Liga juga mengontrol distribusi berita di Inggris maupun di luar negeri.

Liga juga mewajibkan para pengguna konten untuk mendapatkan dan membayar izin dari liga untuk peliputan mereka. "Liga bahkan menolak untuk mempertimbangkan proposal terbaru dan berusaha untuk memaksakan persyaratan dengan standar tahun lalu," bunyi pernyataan Koalisi Media.

Koalisi Media juga menyatakan akan tetap berjuang dan siap untuk melanjutkan negosiasi dengan liga. "Dengan tidak adanya diskusi yang bermakna, organisasi sedang dalam proses mencari cara bagaimana melayani para pembacanya, termasuk penggemar setia berita independen dan analisis."

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
 Ilustrasi sedekah

Inspirasi Membantu Sesama

"Kami berharap kegiatan ini tak hanya menjadi sekadar acara, tetapi juga menjadi momentum untuk menginspirasi orang lain agar turut berpartisipasi dalam membantu sesama."

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024