Wenger Kesal Gervinho Diusir Wasit

Gervinho (bawah) ditarik bajunya oleh Joey Barton
Sumber :
  • thesun.co.uk

VIVAnews - Arsene Wenger geram dengan keputusan wasit Peter Walton yang hanya mengusir Gervinho saat Arsenal ditahan Newcastle United 0-0 pada laga pertama Premier League 2011/2012. Wenger menilai gelandang Newcastle Joey Barton juga pantas diusir.

Gervinho diusiar wasit Peter Walton menit ke-76 pada pertandingan yang berlangsung di St James Park, Minggu dinihari WIB, 14 Agustus 2011, setelah bersitegang dengan Barton. Semuanya bermula ketika Gervinho melakukan diving di kotak penalti Newcastle.

Barton yang kesal dengan tindakan Gervinho, kemudian menarik baju striker tim nasional Pantai Gading tersebut dengan keras dan berusaha mendirikannya. Gervinho yang terprovokasi kemudian menampar Barton hingga terjatuh.

Walton kemudian memberi Gervinho kartu merah langsung dan mengusirnya dari pertandingan. Sedangkan untuk Barton, Walton hanya memberikan kartu kuning. Keputusan yang membuat Wenger kesal di pinggir lapangan.

Menanggapi keputusan Walton usai pertandingan, Wenger menilai wasit mengambil keputusan karena ada pengaruh dari asisten wasit. Wenger juga menegaskan ada kemungkinan banding atas kartu merah Gervinho.

"Saya pikir Gervinho tidak pantas mendapat kartu merah, dia (Walton) harusnya memberi kedua pemain kartu merah atau kartu kuning. Saya pikir wasit tidak melihat kejadian, dan hakimm garis tidak melihatnya dengan baik. Saya yakin 100 persen tidak melihat kejadian itu, jadi saya ingin tahu siapa yang mengambil keputusan," ujar Wenger seperti yang dilansir Football365.

Sementara itu pelatih Newcastle, Alan Pardew,menilai Walton sudah melakukan keputusan yang tepat. "Gervinho melakukan diving, tidak diragukan lagi. Barton harus bereaksi dan Gervinho menamparnya. Anda tidak bisa melakukan hal itu," tegas Pardew.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun
Ilustrasi Rapat Dewan Keamanan (DK) PBB

Indonesia Sesalkan Palestina Gagal Jadi Anggota Penuh PBB Karena Veto AS

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyesalkan kegagalan berulang DK PBB dalam mengesahkan resolusi keanggotaan penuh Palestina.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024